"Di Oktober-Desember kita rencanakan untuk mengeluarkan obligasi sebesar Rp1 triliun," kata EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki dalam Media Briefing PNM secara daring, Rabu, 7 Oktober 2020.
Obligasi yang akan diterbitkan memiliki tenor satu tahun dan merupakan tahap keempat dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) PNM. PUB tersebut akan habis masa penerbitannya pada Mei 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sunar mengatakan penerbitan obligasi tersebut diperuntukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis atau program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar). Hingga akhir tahun, PNM membutuhkan tambahan likuiditas untuk pembiayaan sebesar Rp4 triliun dalam rangka mengejar target permodalan program Mekaar hingga akhir 2020 sebesar Rp25,34 triliun.
Selain itu, kebutuhan likuiditas juga akan ditambah dari suntikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun dari pemerintah yang rencananya dicairkan Oktober ini.
"Rencana Oktober pemerintah akan suntikan PMN Rp 1,5 triliun untuk dukung PNM," tutur dia.
Adapun hingga kuartal ketiga, permodalan yang telah disalurkan untuk program Mekaar sebesar Rp15,3 triliun. Secara kumulatif, total pembiayaan yang telah disalurkan PNM hingga September 2020 sebesar Rp50,9 triliun. Ia bilang di akhir 2020 diproyeksikan penyaluran akan lebih dari Rp60 triliun.