Presiden Joko Widodo kabarnya akan kembali melakukan reshuffle kabinet. Foto: Setpres
Presiden Joko Widodo kabarnya akan kembali melakukan reshuffle kabinet. Foto: Setpres

Reshuffle Kabinet, Dunia Usaha Berharap Presiden Tak Salah Pilih Menteri

Annisa ayu artanti • 19 April 2021 14:01
Jakarta: Pengusaha menaruh harapan tinggi terhadap reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan Presiden Joko Widodo. Pelaku usaha berharap presiden tidak salah pilih menteri.
 
"Kita berharap agar reshuffle kali ini presiden tidak salah pilih mengangkat menteri baru agar pasar merespons positif dan ekonomi kita dapat bangkit kembali dengan pertumbuhan yang positif," kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, Senin, 19 April 2021.
 
Sarman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta menjelaskan, hasil dari keputusan Rapat Paripurna DPR RI sudah strategis yaitu menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Investasi.

Menurutnya, adanya Kementerian Investasi dapat mengimplementasikan Undang-Undang Cipta Kerja dan mempercepat pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi covid-19.
 
"Dan tidak kalah strategis dengan masuknya investor maka diharapkan akan mampu menyediakan lapangan kerja bagi anak-anak bangsa yang sangat membutuhkan, terlebih dalam kondisi dan situasi saat ini," ucapnya.
 
Di tengah tantangan ekonomi saat ini, ia berharap presiden tidak salah memilih menteri dalam reshuffle yang dilakukannya nanti. Dibutuhkan tim kabinet ekonomi yang solid, kompak, dan tidak ego sektoral untuk mencapai membangkitkan pertumbuhan ekonomi.
 
"Dunia usaha sangat berharap agar pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sudah positif sehingga kita segera keluar dari resesi ekonomi dan bangkit kembali dengan target pertumbuhan tahun 2021 dikisaran 5-7 persen," ucapnya.
 
Dunia usaha menyarankan agar presiden lebih mengedepankan figur yang profesional dan mumpuni di bidangnya agar reshuffle kali ini dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu kesehatan dan ekonomi.
 
"Sedapat mungkin jangan kalangan Partai Politik agar tidak memiliki beban ke partainya. Namun, jika memang terpaksa dari parpol harus dilihat betul latar belakang, track record, prestasi dan pengalaman selama ini," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan