Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Asaad mengatakan kemungkinan besar hawa hangat yang ditimbulkan PLTD tersebut membuat komodo tertarik untuk datang. Selain itu kemungkinan suara-suara yang ditimbulkan mesin pembangkit membuat komodo penasaran.
"Mungkin komodo senang yang hangat-hangat, yang panas-panas. Kalau PLTD walaupun suaranya berisik tapi hangat," kata Ikhsan dalam konferensi pers daring, Senin, 2 November 2020.
Ikhsan mengatakan dirinya memang bukan orang yang mengerti mengenai Komodo. Namun berdasarkan pengalamannya yang juga pernah bertugas di daerah pernah mengalami kondisi serupa, yakni didatangi oleh hewan-hewan, salah satunya ular. Meskipun begitu binatang tersebut tidak mengganggu.
"Saya bukan orang perhewanan, tapi sejauh ini tidak pernah ada permasalahan. Saya kira semua teman di sana bersahabat dengan alam," jelas Ikhsan.
Sebelumnya, akun Twitter Save Komodo Now mengunggah video berdurasi 30 detik yang menunjukkan seekor komodo berjalan di sekitar PLTD yang dioperasikan PLN. Komodo tersebut juga sempat berdiri dan berjalan menuju pagar pintu masuk kompleks PLTD, namun tak bisa masuk.
Menurut keterangan akun tersebut, video diambil warga di PLTD PLN Pulau Komodo. Pembangkit tersebut adalah sumber listrik untuk warga Desa Komodo yang berjumlah sekitar 2.000 jiwa atau 500 Kepala Keluarga.
Save Komodo Now mempertanyakan mengapa PLN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tak membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan di Pulau Komodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News