Bandara Soetta. Foto: Medcom.id
Bandara Soetta. Foto: Medcom.id

AP II Kembangkan Listrik Tenaga Surya di Tiga Bandara

Suci Sedya Utami • 05 November 2020 14:24
Jakarta: PT Angkasa Pura II (Persero) fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di seluruh bandara. Perseroan juga menggandeng PT Len Industri untuk mengkaji potensi pembangkit listrik tenaga surya di lingkungan AP II.
 
Sejalan dengan kerja sama yang telah diimplementasikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut, kemudian akan dilakukan kajian teknis implementasi EBT di tiga bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara Kualanamu di Deli Serdang, dan Bandara Banyuwangi. Diharapkan kajian teknis selesai pada akhir tahun.
 
"Lokasi kajian teknis ditetapkan di tiga bandara sesuai dengan surat dari PT Len Industri, dan kami rasa sudah sangat memadai. Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar, kemudian Kualanamu adalah kedua terbesar, sementara Banyuwangi merupakan bandara yang pembangunannya sudah mengarah ke konsep green airport," kata Muhammad Direktur Utama AP II Awaluddin dalam keterangan resmi, Kamis, 5 November 2020.

Awaluddin mengatakan tujuan penggunaan EBT di bandara AP II untuk melengkapi sumber listrik dari PLN, meminimalisasi biaya konsumsi listrik, dan menerapkan konsep green airport.
 
Dalam dua tahun mendatang, AP II menargetkan penggunaan EBT di bandara-bandara dapat mencapai 10 persen dari total penggunaan atau konsumsi listrik. Misalnya di Bandara Soekarno-Hatta, penggunaan EBT sebesar 10 persen dari kebutuhan sebesar 6,5 megawatt. Angka itu termasuk cukup besar untuk penggunaan EBT.
 
Implementasi EBT ini juga merupakan strategi perseroan di dalam mengimplementasikan business survival initiatives di tengah pandemi, serta melakukan optimalisasi melalui pivoting business atau mencari peluang yang ada.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan terkait kesiapan kajian sudah lengkap. Nanti kajian tersebut bisa disinkronisasi dengan Roadmap AP II untuk seluruh bandara, sehingga mendukung rencana jangka panjang otoritas bandara.
 
Di tempat yang sama, Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Hariyanto mengatakan kementerian akan melakukan kajian mengenai pengembangan EBT di Bandara Banyuwangi.
 
Pada 22 Oktober 2020 PT Angkasa Pura II dan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM telah menandatangani MoU tentang penerapan konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan secara berkelanjutan pada bandar udara.
 
"Kajian teknis nanti bisa disinergikan. Kami akan mengawali (kajian teknis) di Bandara Banyuwangi, dengan melihat workprofile," jelas Hariyanto.
 
PLTS di Bandara Soekarno-Hatta
 
Di kawasan Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah terpasang PLTS tepatnya di gedung Airport Operation Control Center (AOCC). Sebanyak 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt per peak (kWp) dipasang di atap gedung guna mengaliri listrik ke peralatan-peralatan canggih di AOCC.
 
AOCC memiliki peran sangat vital dalam menjamin kelancaran operasional di Bandara Soekarno-Hatta.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan