Tercatat, Pos Indonesia mampu mendistribusikan BST ke seluruh wilayah Indonesia dalam 10 hari. Hal ini menjadi bukti Pos Indonesia mampu mengemban tugas yang diamanatkan oleh pemerintah dalam membantu masyarakat terdampak pandemi covid-19.
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi membeberkan beberapa kunci suksesnya. Hal ini berkat pengalaman yang sudah diperoleh sejak tahun lalu, sehingga Pos Indonesia belajar dari berbagai kekurangan yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, Pos Indonesia pertama kali dipercaya untuk menyalurkan BST pada 2020 semenjak pandemi covid-19 mulai melanda Indonesia. Pemerintah memercayakan penyaluran bansos kepada Pos Indonesia karena Pos Indonesia mempunyai banyak jaringan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah pelosok.
"Karena kami sudah berpengalaman setahun lebih jadi kami terus tingkatkan cara penyalurannya. Teman-teman di lapanagan makin tahu kan lokasinya, di mana rumahnya, dan mana yang bisa disalurkan dalam bentuk komunitas. Kami akhirnya tahu," ujar Faizal, saat dihubungi, Sabtu, 31 Juli 2021.
Selain itu, kunci Pos Indonesia menyalurkannya BST secara bertahap, petugas lapangan juga diperbanyak, dan waktu hari kerja juga bertambah. Pos Indonesia tetap turun menyalurkan BST pada Sabtu dan Minggu. Maka tidak heran Pos Indonesia berhasil menyalurkannya dengan cepat.
"Semua hari, Sabtu dan Minggu merupakan hari kerja. Dalam hal ini, penyaluran tetap dilakukan pada Sabtu dan Minggu," kata Faizal.
Di sisi lain, Faizal mengatakan pihaknya masih ada kemungkinan untuk menyelesaikan sisa penyaluran BST pada pekan pertama Agustus. Sebab, pihaknya baru menerima data KPM penerima BST dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebanyak 9,6 juta KPM. Sementara, Kemensos menargetkan 10 juta KPM sejak awal.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
"Target Kemensos 10 juta KPM. Kalau belum sampai 10 juta memang masih ada pengolahan data yang belum selesai dari Kemensos. Mudah-mudahan bisa segera selesai sesuai target," katanya.
Ketika ditanya apakah BST akan kembali lanjut pada Agustus, Faizal mengaku belum mendapat arahan resmi dari Kemensos. Saat ini, program penyaluran BST dijadwalkan untuk Juli 2021.
"Yang kami salurkan Juli ini merupakan anggaran untuk Mei dan Juni. Nah, apakah anggaran Juli atau Agustus untuk Agustus dilanjutkan, saya belum mendapatkan arahan dari pemerintah," ujar Faizal.
Tanggapi Isu Pemotongan BST
Baru-baru ini, isu pemotongan BST oleh Ketua RT dan RW sempat viral di media sosial. Diketahui, lokasi pemotongan BST terjadi di Depok dan Tangerang. Menurut pengakuan korban, mereka diminta untuk memotong Rp50 ribu dari uang Rp600 ribu yang didapatnya.
Menurut Faizal, kejadian itu terjadi ketika pihak Pos Indonesia sudah melakukan pembayaran dengan KPM. Pos Indonesia sudah tidak bisa melakukan kontrol ketika uang sudah berada di tangan KPM.

(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
"Kami kan tidak bisa memotong. Ketika melakukan pembayaran harus ada fotonya lengkap dengan uang (Rp600 ribu), KTP, dan KK asli yang menjadi bukti," ujar Faizal.
Setahu dia, memang ada kebijakan dari pihak ketua RT dan RW terkait kasus tersebut. Namun hal itu kabarnya sudah disepakati oleh masing-masing keluarga.
"Mungkin kebijakannya dari ketua RT atau Lurah, ya. Kalau uang sudah diterima KPM berarti itu sudah di luar kontrol Pos Indonesia," ujarnya.
Memang setelah video itu viral, terdapat klarifikasi dari ketua RT dan RW setempat. Mereka mengatakan tujuannya bukan memotong, tapi memohon bantuan donasi untuk perbaikan ambulans atas dasar kesepakatan para petinggi wilayah. Uang tersebut juga akan digunakan untuk menyediakan kain kafas gratis untuk warga yang memerlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News