Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Kementerian BUMN

Erick: Pondok Pesantren dan Ekonomi Keumatan Punya Potensi Gerakkan Perekonomian

Nia Deviyana • 06 September 2021 13:00
Jakarta: Ekonomi keumatan dapat menjadi penggerak roda perekonomian, termasuk di masa pandemi covid-19 seperti sekarang. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pondok pesantren dan ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional.
 
Tercatat pada triwulan pertama 2021, Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah mencapai 4,29 juta santri. Potensi ini juga menjadi kekuatan ekonomi syariah Indonesia yang menempati peringkat 4 dunia.
 
"Besarnya potensi tersebut masih bisa dikembangkan secara maksimal. Karenanya, kita semua perlu melakukan upaya peningkatan kapasitas talenta di lingkungan pesantren, baik dari sisi manajerial, keuangan, digitalisasi hingga infrastruktur dan akses pasar, agar lulusan pesantren siap bersaing, baik yang menggeluti dunia usaha maupun dunia karier," ujar Erick dalam webinar DSC 12 X NU Circle dengan tema 'Jalan Sukses Tembus Omset Ratusan Juta dari Bisnis Makanan' dikutip Medcom.id, Senin, 6 September 2021.

Erick menambahkan, untuk membangun jaringan serta ekosistem yang saling menguatkan, dibutuhkan sinergi dan dukungan dari pemerintah dan swasta, termasuk dengan adanya ajang seperti kompetisi wirausaha yang memberi tantangan agar talenta di lingkungan pesantren terus berinovasi dan berkembang.," imbuhnya.
 
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki memaparkan, target rasio kewirausahaan nasional pada 2024 sebesar 3,95 persen dengan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.
 
Namun, rasio kewirausahaan ini masih sekitar 3,47 persen atau masih di bawah negara tetangga lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
 
"Sehingga dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mempersiapkan peningkatan kualitas SDM unggul untuk mewujudkan target itu." kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan