Menurut Luhut, pelaku industri migas, industri penunjang migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harus bisa bersinergi untuk mewujudkan target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) tersebut.
"Saya harap seluruh pelaku industri migas bisa membuat program kerja dan terobosan baru dalam membantu mewujudkan target produksi pemerintah dengan mengutamakan pertumbuhan industri dalam negeri. Saya ulangi, mengutamakan pertumbuhan industri dalam negeri," kata Luhut dalam Forum Kapasitas Nasional 2021 yang dipantau daring di Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.
Luhut menjelaskan guna mencapai target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD tersebut, dibutuhkan peningkatan ketahanan energi nasional. Sektor hulu migas sendiri, tercatat telah memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penggunaan produk dalam negeri.
Pasalnya, berdasarkan nilai pengadaan barang dan jasa hulu migas, kontribusi yang telah diberikan hingga triwulan ketiga 2021 telah mencapai Rp103 triliun dengan komitmen TKDN mencapai 58 persen.
"Ini merupakan kontribusi yang sangat baik bagi pertumbuhan kapasitas nasional khususnya di masa pandemi ini," ujarnya.
Luhut yang juga Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) mengungkapkan pentingnya peningkatan nasionalisme dengan penguatan implementasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri sebagai kontribusi nyata untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri.
"Kalau bangsa ini ingin maju, ingin hebat, kita juga harus sadar bahwa penggunaan produk dalam negeri ini akan melahirkan inovasi-inovasi dan akan membuka kesempatan kepada insinyur muda, ahli-ahli muda kita untuk berinovasi. Jadi jangan kita hanya impor saja," tegas Luhut.
Adapun sejumlah program yang telah dijalankan industri hulu migas untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri diantaranya business matchmaking antara penyedia barang dan jasa dengan KKKS hingga membina UMKM.
Ia berharap semua kegiatan tersebut bisa terus dilakukan guna memberikan hasil yang maksimal. Luhut meyakini, industri migas dapat terus berperan nyata lebih banyak dalam menumbuhkan kapasitas nasional.
"Maka dari itu, sinergi kementerian terkait, SKK Migas, KKKS dan penyedia barang/jasa sangat diperlukan sehingga investasi dan teknologi di industri hulu migas Indonesia dapat terus meningkat dan ketergantungan Indonesia terhadap produk luar negeri semakin berkurang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News