Ilustrasi Cold Storage. Foto: KKP.
Ilustrasi Cold Storage. Foto: KKP.

Industri Cold Storage Masih Menarik, Pelaku Industri Perluas Pasar

Arif Wicaksono • 23 September 2022 20:24
Jakarta: Pelaku industri rantai dingin yakin penjualan pada tahun ini bisa mencapai 35 persen year on year (YoY) atau 109 ribu ton (menjadi 150 ribu ton pada 2022. Sebelumnya, realisasi pertumbuhan industri rantai pasok dingin di 2020-2021 mencapai sembilan persen.
 
Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) yakin adanya peningkatan target pertumbuhan 35 persen di tahun ini. Sepanjang kuartal I-2022, kontrak instalasi rantai dingin sudah menyentuh 40 ribu ton.
 
baca juga: Keren, Ada Premium Cold Storage Buat Industri Logistik di Pluit

Faktor pemicu pertumbuhan logistik rantai dingin di 2022, adalah tingginya tren pengiriman makanan olahan beku serta kebutuhan penyimpanan untuk distribusi vaksin covid-19 dosis ketiga (booster). Permintaan instalasi rantai dingin di luar Pulau Jawa juga bermunculan.
 
Pertumbuhan bisnis cold storage juga berusaha dijemput oleh PT Anson Esindo Lestari (Anson Company) dengan melakukan kerja sama dengan PT Alpine Cool Utama (Alpine) untuk mendorong transformasi bisnis rantai pendingin di Indonesia melalui berbagai inovasi dan diversifikasi produk, serta memperluas akses terhadap sistem dan produk pendingin yang lebih berkualitas dan higienis ke lebih banyak masyarakat Indonesia.

Kerja sama yang bersifat strategis ini berlangsung hingga akhir 2024, dan akan diwujudkan dalam bentuk 60 miliar purchase order (PO) dan 40 miliar letter of intent (LoI) untuk penyediaan 10 ribu cold storage pallet di berbagai lokasi;
 
Kemudian revitalisasi pabrik pengolahan perikanan di Sungailiat, Bangka Belitung; ekspansi proyek tube ice di Jakarta sebesar 60 ton yang akan dikembangkan ke daerah lainnya seperti ke Bangka Belitung, Palembang, Balikpapan, Bali, dan Lampung. Mereka juga akan meningkatkan kapasitas pabrik block ice di lokasi yang sama dari saat ini sebesar 214 ton per hari menjadi 500 ton per hari sampai dengan 2024.
 
"Anson Company terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan rantai pendingin terintegrasi yang paling cepat berkembang di Indonesia," kata CEO Anson Company Dennis Rendiwinata dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 September 2022.
 
Dia mengatakan, Alpine merupakan perusahaan sistem pendingin terbesar di Indonesia sekaligus salah satu mitra paling penting untuk mengembangkan pangsa pasarnya.  
 
"Kami optimistis kerja sama ini akan memperluas pangsa pasar dan bisnis rantai pendingin Anson Company, dan menjadikan kami sebagai solusi bagi customer (B2C) maupun pemain industri dalam pasar pendingin di Indonesia (B2B)," jelas dia.  
 
CEO PT Alpine Cool Utama Stephen Sen mengatakan Anson merupakan salah satu pionir dalam melakukan export hasil laut ke luar negeri serta rantai pendingin lainnya (pabrik es balok dan penyewaan cold storage) di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Papua.
 
"Hal ini akan membantu kami dalam mengembangkan produk dan dengan pengalaman panjang tersebut serta kecakapan Anson, maka hal tersebut pasti akan membantu kami dalam mengembangkan produk yang lebih baik dan memberikan nilai tambah atas kerja sama dan inovasi kami kepada para pelanggan dan mitra kami," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan