Ilustrasi beras. Foto: Medcom.id
Ilustrasi beras. Foto: Medcom.id

Stok Beras Nasional Lebih dari 8 Juta Ton

Media Indonesia.com • 20 November 2022 11:19
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman hingga akhir tahun mendatang. Cadangan Beras Nasional totalnya mencapai lebih dari delapan juta ton yang rinciannya tersebar di penggilingan, pedagang dan paling besar di rumah tangga.  
 
"Kenapa banyak di rumah tangga? karena kita tahu BLT (bantuan langsung tunai) itu juga langsung ke rumah tangga. Jadi distribusinya banyak di rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen," ujar Direktur Serelia Ditjen Kementan Ismail Wahab dilansir Media Indonesia, Minggu, 20 November 2022.  
 
Ismail memastikan pasokan beras tetap dalam kondisi normal bahkan stabil karena para petani bersiap melakukan panen raya.
 
Dia menyebut, luas panen padi tahun ini mencapai 10,61 juta hektare dengan produktivitas Rata-rata 5,2 ton per hektare.
 
"Data ini bukan data dari kami, itu data dari hasil survei kami dengan beberapa pihak seperti BPS dan Bapanas kemudian dievaluasi oleh tim pakar statistik dan dirilis sebagai hasil survei cadangan beras nasional," ujarnya.
 
Baca juga: Tenang! Bulog Pastikan Pasokan Beras Aman Selama 6 Bulan 

Adapun mengenai tingginya harga beras saat ini disebabkan faktor tahunan, dengan setiap Desember-Januari pasti mengalami kenaikan karena bukan pada posisi puncak panen. Belum lagi adanya kenaikan bahan bakar minyak, upah buruh tani dan juga kenaikan pupuk dunia.
 
"Tapi Februari-Maret mendatang harganya akan kembali normal karena kita masuk pada panen raya," ungkapnya.
 
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menambahkan, Indonesia sejak tiga tahun terakhir sudah tidak melakukan impor beras umum. Apalagi produktivitas padi Indonesia di Asia Tenggara berada pada nomor dua setelah Vietnam.
 
"Setiap tahun kita surplus beras dan harga relatif stabil. Hasil survei cadangan beras nasional oleh BPS pada April 2022 sebesar 10,15 juta ton. Itu artinya sangat aman untuk kebutuhan nasional sampai akhir tahun," jelasnya.
 
Kuntoro juga memastikan kenaikan harga beras tidak terkait dengan pasokan dan jumlah stok di lapangan mengingat pasokan saat ini dalam kondisi normal.
 
"Ada sedikit pergeseran musim panen karena musim tanam bergeser maju di Bulan Agustus, karena kemarau basah. Tapi kami melihat tidak ada sesuatu yang tidak normal. Kalaupun terjadi peningkatan harga beras karena memang di setiap akhir tahun di Bulan Desember sampai Januari harga beras relatif naik mengingat bukan masa panen raya," jelasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan