Terkait investasi hulu migas yang menjadi isu saat ini antara lain kepastian hukum, yaitu revisi UU Migas, aspek perizinan, insentif fiskal untuk menunjang keekonomian (perbaikan split, Domestic Market Obligation free full price, dan lainnya).
Kemudian insentif perpajakan terkait implementasi UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, revisi PP 53/2017, serta PP 27/2017. Isu lain terkait hulu migas adalah perbaikan skema KSO yang mencakup baseline, tidak ada cost recovery cap, sliding scale split hingga 15 persen, dan lainnya.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal menekankan, pemerintah terus melakukan koordinasi lintas instansi untuk mendiskusikan dan mencari apa saja yang bisa dilakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan iklim investasi hulu migas. Terkait isu yang menjadi kendala sendiri telah dilakukan beberapa hal seperti masukan ke Badan Keahlian DPR terkait RUU Migas.
"Adapun untuk perizinan SKK Migas melalui one door service policy (ODSP) telah membuat proses penerbitan rekomendasi perizinan menjadi lebih cepat yaitu 1,02 hari kerja. Kita juga sudah menyampaikan usulan percepatan perizinan industri hulu migas," ungkap Kemal dalam FGD Media Gathering SKK Migas dan KKKS di Bandung, Senin, 3 Oktober 2022.
Terkait insentif fiskal untuk menunjang keekonomian, lanjutnya, telah diaplikasikan di KKKS EMCL, PHM, PHSS, PHKT. Sedangkan insentif perpajakan saat ini rancangannya sedang dalam tahap harmonisasi serta pembahasan melalui revisi PP 53/2017 dan PP 27/2017.
"Kita membutuhkan dukungan seluruh stakeholder karena keberhasilan industri hulu migas adalah keberhasilan kita bersama, terlebih saat ini investasi energi baru dan terbarukan (EBT) dan migas semakin bersaing. Upaya memperbaiki iklim investasi hulu migas tentu tidak mudah, karena juga bersaing dengan negara-negara lain," ujar Kemal.
Dalam jangka panjang, kegiatan eksplorasi terus digencarkan sebagai upaya dalam mendukung keberlanjutan industri hulu migas di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan produksi migas nasional dari cadangan migas yang ada.
"Sekarang saat yang menantang sekali di industri hulu migas, ada visi besar, butuh dukungan termasuk pemberitaan positif dari media. Kami menyadari upaya mendorong perbaikan di iklim investasi, sudah banyak produk regulasi yang bisa dikeluarkan, tapi harus diingat dalam memperbaiki ada persaingan dengan negara lain," imbuhnya.
Baca juga: SKK Migas Ajak Daerah Penghasil Migas Tingkatkan Iklim Investasi Hulu Migas |
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Ngatijan memaparkan produksi kegiatan hulu migas yang mencakup capaian kinerja utama hulu migas untuk aspek reserve replacement ratio (RRR), lifting minyak dan gas, realisasi cost recovery, penerimaan negara, dan capaian investasi.
Menurutnya, tantangan terberat terkait dengan upaya meningkatkan lifting minyak dan gas serta pencapaian target investasi hulu migas yakni adanya kejadian unplanned shutdown, terjadi kebocoran pipa karena fasilitas hulu migas yang sudah menua, serta sulitnya mendapatkan rig untuk mendukung program pengeboran.
SKK Migas sendiri terus berupaya meningkatkan agresivitas dan jumlah kegiatan utama hulu migas. Hingga September 2022, pengeboran sumur mencapai 543 atau 61 persen dari target 890 sumur pengembangan.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 480 pengeboran sumur, jumlah tersebut sudah mencapai 113 persen. Sedangkan kegiatan workover sudah mencapai 85 persen dari target, sementara well service sudah mencapai 76 persen dari target.
"Dampak dari masifnya pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover, dan well service akan meningkatkan produksi migas hingga akhir 2022. Kabar baiknya tentu adalah akan mendukung produksi migas pada level yang lebih optimal di awal 2023," imbuhnya.
Ngatijan menekankan, fondasi keberlanjutan industri hulu migas nasional yang didukung pengeboran sumur eksplorasi secara masif membuahkan hasil yang baik. "Hingga September 2022, dari 18 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, success ratio-nya mencapai 82 persen dengan total sumber daya pre drill (P50) mencapai sekitar 508 MMBOE," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id