Harga beras medium hingga pandan wangi di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, terpantau naik. Dari pantauan beras premium berkisar diangka Rp15 ribu per kg, medium Rp12 ribu-Rp13 ribu per kg dan harga tertinggi jatuh pada pandan wangi Rp19 ribu per kg.
Hal ini sesuai dengan yang berada di panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dalam acuan panel harga Bapanas beras medium dijual sekitar Rp15.670 atau naik sekitar Rp180, sedangkan medium Rp13.600 atau naik Rp90.
“Indonesia masih akan rentan terhadap gejolak harga bahan pangan sebab perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir juga makin meninggikan risiko krisis pangan, seperti yang terjadi akibat fenomena La Nina,” kata Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo, Jakarta, dikutip pada Rabu, 17 Juli 2024.
Dia pun mengingatkan dampak bahaya dari perubahan iklim, seperti fenomena La Nina yang menyebabkan lonjakan harga beras. Menurut dia, fenomena ini telah membuat kehilangan musim panen.
"Awal tahun ini sampai dengan tahun lalu kita terkena La Nina Effect di mana kita missing di pola panen yang bergeser,” jelas dia.
Baca juga: Mencuat Persoalan Impor Beras, Semua Pihak Didorong Perangi Bandit-bandit Pangan |
Pada akhirnya, lanjut dia, dampak perubahan iklim akan membuat produktivitas agraria dalam negeri menurun. Dia mengakui imbas dari fenomena perubahan iklim tersebut akan membuat pemerintah kembali membuka keran impor.
“Akhirnya produktivitas dari dalam negeri, misalnya untuk agraria menurun, itu yang membuat tahun lalu dan mungkin juga awal tahun ini kita melakukan impor beras," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto melaporkan skandal mark up impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga USD 660/ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto, Minggu, 14 Juli 2024.
Hari menyampaikan Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata USD655/MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024.
“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai USD371,60 juta. Berarti Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia,” papar Hari.
Sementara itu, Perum Bulog mengeklaim telah menjadi korban tuduhan dugaan mark up (menaikkan harga) impor beras dari Vietnam, yang telah dilaporkan salah satu pihak kepada KPK.
"Akibat laporan yang berusaha membentuk opini buruk di masyarakat tanpa berbasis fakta maka tentunya hal ini telah membuat Perum Bulog menjadi korban," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 7 Juli 2024.
Menurut Widiarso, laporan yang tanpa ada fakta, itu akan merugikan reputasi perusahaan yang telah dibina oleh Perum Bulog. "Terutama ketika saat ini perusahaan sedang giat berbenah diri melalui transformasi di semua lini bisnis yang dilakukan," ucap dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News