Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan karena saat ini banyak sekali isu-isu global. Contohnya, kemerdekaan Palestina, perdamaian dan keamanan, serta pembangunan sosial ekonomi.
“Untuk menyikapi isu global, dua mekanisme bilateral telah dibentuk di kedua negara, yaitu Komisi Gabungan Menteri dan Komisi Perdagangan Gabungan di tingkat pejabat senior,"kata Ida menghadiri Hari Nasional ke-63 dan Hari Pembebasan Negara Kuwait ke-33, yang dikutip Minggu, 25 Februari 2024.
Sedangkan dalam bidang ketenagakerjaan, dikatakan Menaker Ida, Indonesia dan Kuwait telah merealisasikan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai penempatan pekerja migran Indonesia yang telah ditandatangani sejak 1996.
Baca juga: Menuju New Kuwait 2035, Pasar Ekspor Menggiurkan bagi RI |
Ia juga menyebut, saat ini Kuwait sudah menjadi rumah bagi lebih dari 6.100 Warga Negara Indonesia (WNI).
Sebanyak 2.850 pekerja migran Indonesia bekerja pada sektor perminyakan, kesehatan, dan perhotelan.
“Saya berharap kedepannya akan semakin banyak pekerja migran Indonesia yang profesional dan terampil bekerja di Kuwait,” ucap dia.
Ida pun menambahkan, pengembangan kerja sama antara Indonesia dan Kuwait khususnya di bidang ketenagakerjaan harus terus dilakukan dengan baik.
"Sehingga penempatan pekerja migran ke Kuwait dapat berjalan lancar,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News