Stakeholder Kelapa sawit Indonesia ikut serta dalam Hannover Messe 2023. Foto: dok Dewan Minyak Sawit Indonesia.
Stakeholder Kelapa sawit Indonesia ikut serta dalam Hannover Messe 2023. Foto: dok Dewan Minyak Sawit Indonesia.

Kesempatan Emas! Industri Sawit Bisa Mejeng di Hannover Messe 2023

Ade Hapsari Lestarini • 21 April 2023 23:27
Hannover: Hanover Messe 2023 di Jerman menjadi kesempatan emas ini menjadi momentum yang baik bagi Indonesia sebagai ajang branding internasional dengan mendorong peningkatan kemampuan manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital. Serta membuka pandangan industri dunia terhadap potensi besar kemitraan Indonesia menuju industri 4.0.
 
Industri kelapa sawit merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia yang pada 2022 memberikan nilai ekspor nonmigas sebesar 13,5 persen atau setara dengan USD39 miliar. Melalui ajang pameran ini, Dewan Minyak Sawit Indonesia menjadi bagian co-exhibitor dengan didukung oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), industri kelapa sawit berpartisipasi dan mendukung pemerintah dalam pameran Hannover Messe 2023.
 
Hadir beberapa organisasi kelapa sawit Indonesia yang ikut bergabung dengan Dewan Minyak Kelapa Sawit Indonesia sebagai co-exhibitor yaitu Gapki (Gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia), Aprobi (Indonesia Biofuel Producer Association), Apolin (Indonesian Oleochemical Manufacturer Association), dan Maksi (Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia) serta mengajak lembaga pendidikan/riset dari pusat rekayasa katalis ITB.

Tujuan keikutsertaan industri kelapa sawit indonensia dalam pameran ini yaitu menunjukkan kepada dunia, khususnya kepada masyarakat Uni Eropa tentang manfaat kelapa sawit untuk produk pangan dan energi terbarukan, dan pengelolaan kelapa sawit Indonesia dikelola dengan berkelanjutan.
 
Baca juga: Tinta Cetak untuk Industri Inovasi Polimedia Dipamerkan di Hannover Messe 2023

"Keberadaan kami di Hanover Messe 2023 didorong oleh beberapa hal, utamanya adalah mendukung upaya promosi, aksi diplomasi Pemerintah di Eropa untuk produk sawit dan perdagangan. Secara khusus kami mengharapkan agar dunia usaha dan masyarakat Eropa-Germany dapat lebih mengerti tentang biodiesel dari sawit, serta adanya kerja sama pengembangan renewable energy dan untuk menghilangkan hambatan perdagangan," ujar Chairman of Indonensia Biofuel Producer Association Paulus Tjakrawan, dalam keterangan resminya, Jumat, 21 April 2023.
 
Sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia, industri minyak sawit selalu berupaya memenuhi prinsip dan kriteria keberlanjutan. Upaya ini dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan dunia usaha, seperti sejak 2011 telah dikeluarkan peraturan yang melarang lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit dari hutan, dan sejak 2018 belum ada perluasan izin penggunaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit.
 
Pengelolaan kebun kelapa sawit pun sudah memaksimalkan upaya ekonomi sirkular untuk petani dengan mengelola kebun sawit tanpa bahan kimia dan memanfaatkan limbah sawit.
 
"Pengelolaan kebun kelapa sawit petani kecil kelapa sawit dan industri kelapa sawit sudah mengelola kebun dengan berkelanjutan, memanfaatkan limbah kelapa sawit yang ada. Saat ini juga telah dilaksanakan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dengan sekitar 700 perusahaan bersertifikat. Upaya ini dilanjutkan dengan lebih banyak dukungan kepada petani kecil. Saat ini, ISPO hilir dan Indikator Keberlanjutan Bioenergi Indonesia (IBSI) juga sedang dikembangkan," tegas Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia Darmono Taniwiryono.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan