“Kami sangat mendukung upaya pemerintah meningkatkan nilai tambah produk bauksit menjadi produk alumina, dengan memasok produk–produk pendukung baik chemical, BBM, ataupun lubricants," kata Direktur Pemasaran Pusat & Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, dikutip dari Antara, Senin, 5 Agustus 2024.
Hal tersebut dikatakan Maya dalam mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di PT Borneo Alumina Indonesia. Menurut Maya, proyek tersebut sangat penting mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral negara.
"Kami berkomitmen dapat menjadi partner strategis yang memberikan solusi terbaik bagi konsumen salah satunya dengan Program Pertamina One Solution (POS) yang mempermudah konsumen memenuhi kebutuhan," kata dia.
Borneo Alumina merupakan perusahaan patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Perusahaan yang berlokasi di Kalimantan Barat ini didirikan dengan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun.
Baca: Mendag Lepas Ekspor Baja Lapis ke Tiga Negara |
Pabrik pemurnian alumina ini bertujuan untuk mengolah bauksit menjadi alumina tingkat peleburan (smelter-grade alumina/SGA). Diharapkan proyek ini dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir dan meningkatkan daya saing Indonesia.
“Produk chemical kami yaitu Caustic Soda akan kami salurkan sebanyak 138.000 MT selama tahun 2024, volume penyaluran tersebut kami prediksi akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan produksi alumnia,” ungkap Maya.
Direktur Utama Borneo Alumina Indonesia, Leonard Manurung, berterima kasih atas dukungan tersebut. Sebab, dapat membantu memasuk Caustic Soda sebagai salah satu bahan baku utama untuk memproduksi alumina smelter grade.
"Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan kelancaran pasokan serta produksi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News