Ilustrasi garam himalaya - - Foto: dok Biro Humas Kemendag
Ilustrasi garam himalaya - - Foto: dok Biro Humas Kemendag

Garam Himalaya Dijual Rp150 Ribu di Toko Daring

Ilham wibowo • 24 Juli 2020 14:54
Jakarta: Produk garam himalaya masih bertebaran di toko daring atau online usai dilarang beredar oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Garam impor ini belakangan populer lantaran diklaim mampu membantu program diet.
 
Berdasarkan penelusuran Medcom.id, Jumat, 24 Juli 2020, produk garam himalaya masih ditemui di sejumlah platform seperti Shopee, Blibli, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada dengan kata kunci pencarian garam pink.
 
Produk impor yang asalnya dari tambang garam Khewra, Pakistan tersebut dibanderol Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per satu kilogram, belum termasuk ongkos kirim.

Penjualan di platform Shopee dengan nama toko akun gian_andriyatna misalnya, menjual kemasan 1 kg seharga Rp150 ribu dengan merek Ibnu Sina Premium Salt sudah terjual sebanyak 80 kali.

 
Produk dengan stok 180 dan mendapat 63 ulasan tersebut bahkan ditempatkan di flash sale Shopee untuk bisa mendapatkan diskon harga hingga delapan persen.
 
"Garam Ibnu Sina bukan sekadar bumbu masakan, tapi mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Garam Himalaya adalah garam murni yang tersedia di dalam bumi, beku dan jauh dari polusi selama ratusan tahun. Oleh karena itu, garam himalaya jauh lebih terlindung dari racun dan polutan, dibandingkan dengan garam laut yang berpolusi tinggi," tulis akun penjual di kolom deskripsinya.
 
Akun tersebut juga menjelaskan manfaat saat mengonsumsi garam himalaya yang diklaim mengandung sodium rendah. Kegunaan garam berwarna merah muda ini juga dijelaskan penjual sebagai detoksifikasi, memperkuat tulang dan gigi, memurnikan udara, dan melegakan hidung yang tersumbat.
 
"Cocok untuk penderita tekanan darah tinggi (hipertensi), dapat membantu anda tidur lebih baik, melancarkan pencernaan," tulis dia.
 
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia Jakfar Sodikin menuturkan bahwa garam himalaya dan garam dapur sedianya memiliki kandungan NaCL yang mendominasi. Garam dapur memiliki nilai gizi yang sudah mencukupi kebutuhan harian manusia dengan takaran yang tepat.
 
"Kandungan NaCl cukup 80-94 persen, tidak usah terlalu tinggi, karena kalau terlalu tinggi akan menyebabkan darah kita mengental sehingga kerja jantung lebih berat dan bisa hipertensi," kata Jakfar kepada Medcom.id, Jumat, 24 Juli 2020.
 
Selain nilai gizi dan penambah cita rasa pada makanan, harga yang ditawarkan garam yang hasil produksi petani lokal juga sangat terjangkau. Di seluruh sarana penjualan, garam dapur dipatok mulai Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogramnya.
 
"Nah itulah anehnya kenapa garam himalaya lebih mahal tapi diminati, masyarakat kita ini kadang mudah sekali dibodohi dengan promosi yang bombastis dan sangat persuasif tanpa meneliti atau mencari tahu lebih dulu dengan produk garam himalaya ini," ungkapnya.
 
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag menyebarkan surat edaran ihwal penarikan seluruh produk garam himalaya. Produk garam impor tersebut menyalahi izin edar sebagai garam konsumsi di Indonesia.
 
"Semua garam himalaya yang ada di toko ritel modern sudah kita tarik dan amankan. Toko daring juga sudah kita minta untuk tidak memperdagangkan garam tersebut," kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggrijono kepada Medcom.id, Kamis, 23 Juli 2020.
 
Selain izin edar, keberadaan produk garam himalaya juga belum mendapatkan sertifikat standar nasional Indonesia (SNI) wajib. Aturan SNI wajib merupakan wewenang Pemerintah untuk keperluan melindungi kepentingan umum, keamanan negara, perkembangan ekonomi nasional, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tanpa itu, produk yang diperdagangkan menjadi terlarang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan