Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Membuat Masker dan APD Tak Boleh Abal-Abal

Ilham wibowo • 31 Maret 2020 13:43
Jakarta: Kebutuhan yang meningkat untuk produk masker dan Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju hazmat di dalam negeri kini jadi incaran pengusaha tekstil baik industri kecil, menengah, dan besar.
 
Dampak virus korona (covid-19) telah mengubah haluan lini bisnis yang lebih fokus ke produk kesehatan.
 
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengatakan pihaknya saat ini kebanjiran order masker dan APD dengan grade standar medis untuk kebutuhan Ring I bagi dokter dan perawat.

Kebutuhan untuk Ring II dengan grade nonmedis juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan APD nasional yang tercatat 850 ribu per minggu.
 
"Teman-teman industri tekstil dan produk tekstil di Bandung juga sudah buat," kata Jemmy kepada Medcom.id, Selasa, 31 Maret 2020.
 
Antusias untuk membuat masker dan APD tersebut perlu dipastikan memenuhi standar kesehatan dalam mencegah penularan virus korona. Jangan sampai, kata Jemmy, produk yang dibuat masyarakat menggunakan bahan baku dan pengerjaan dengan mutu rendah atau abal-abal.
 
"Antusias masyarakat bikin APD banyak, tapi jangan membuat APD yang abal-abal," ungkapnya.
 
Saat ini sudah ada perusahaan tekstil Indonesia yakni PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk dan PT Pan Brothers Tbk yang tengah berjalan memproduksi APD grade Ring I. Kedua perusahaan tersebut juga kini telah membantu anggota API lainnya untuk bisa membuat APD grade yang sama atau grade kebutuhan di Ring II lantaran memerlukan teknik khusus.
 
"APD untuk Ring II ini juga mesti ada antibakteri dan water resistance. Kita harus memasukkan sebuah kimia dan bahan kain khusus agar air tidak tembus virus," paparnya.
 
Hingga saat, ini 18 anggota API sudah menyatakan bakal ikut serta memproduksi masker dan APD untuk memenuhi kebutuhan nasional. Beberapa di antaranya juga tengah mengembangkan kain khusus dengan standar yang sama sebagai alternatif bahan baku.
 
"Dengan swadaya mereka lagi development kain, mereka akan bagikan untuk kita tes dan setelah layak pakai akan diproduksi secara massal," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan