Ilustrasi Gedung Pertamina - - Foto: Setkab
Ilustrasi Gedung Pertamina - - Foto: Setkab

Wajah Baru, Pertamina Bidik Transaksi Pasar USD100 Miliar

Suci Sedya Utami • 12 Juni 2020 22:59
Jakarta: PT Pertamina (Persero) membidik transaksi sebesar USD100 miliar usai mengalami perubahan nomenklatur. Perubahan struktur organisasi diyakini akan membuat portofolio bisnis Pertamina ke depan menjadi lebih luas seperti energi baru terbarukan, bahan bakar nabati dan teknologi digital.
 
“Ini merupakan bagian transformasi bisnis, sebagaimana beberapa perusahaan energi kelas dunia lainnya berhasil lakukan untuk meningkatkan nilai perusahaannya, seperti Total, ExxonMobil dan Petronas," kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan resmi, Jumat, 12 Juni 2020.
 
Ia menjelaskan transformasi yang dilakukan Pertamina memerlukan pembaharuan organisasi, budaya kerja, mindset dan talenta, agar tujuan dan target dapat tercapai. Dengan dukungan semua pihak, Pertamina yakin aspirasi sebagai global energy champion akan segera terwujud.

"Seluruh proses perubahan tersebut akan dilakukan secara sistematis melalui roadmap yang telah disusun dengan upaya terbaik dan bersungguh-sungguh untuk menjaga kelangsungan hubungan kerja dengan seluruh pekerja Pertamina," tutur dia.

 
Adapun struktur baru Pertamina hanya menyisakan enam direksi yang terdiri dari direktur utama, direktur sumber daya manusia, direktur keuangan, direktur penunjang bisnis, direktur logistik dan infrastruktur serta direktur strategi, portofolio dan pengembangan usaha.
 
Sedangkan direktorat operasional yang sebelumnya ada di Pertamina akan masuk ke dalam beberapa subholding yang telah dibentuk. Di antaranya subholding Upstream, subholding Refinery and Petrochemical, subholding Commercial and Trading, subholding Power and New and Renewable Energi serta Shipping Company.
 
Semua subholding tersebut akan menjalankan bisnis bersama dengan subholding gas yang sebelumnya telah terbentuk di bawah Pertamina melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk sejak 2018.  
 
Dengan perubahan tersebut secara umum tugas Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional.
 
Sementara subholding akan menjalankan peran untuk mendorong operational excellence melalui pengembangan skala dan sinergi masing-masing bisnis, mempercepat pengembangan bisnis dan kapabilitas bisnis existing serta meningkatkan kemampuan dan fleksibilitas dalam kemitraan dan pendanaan yang lebih menguntungkan perusahaan.
 
Melalui struktur baru ini, diharapkan Pertamina dapat menjadi lebih agile (lincah), fokus dan cepat dalam pengembangan kapabilitas kelas dunia di bisnisnya masing-masing. Sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan skala bisnis untuk menjadi perusahan global energi terdepan dengan nilai pasar USD100 miliar serta menjadi penggerak pengembangan sosial di 2024.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan