"Penurunan nilai ekspor yang terjadi relatif rendah dibandingkan penurunan volumenya. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor Indonesia masih tergolong dengan harga komoditas global yang relatif baik," kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 16 September 2020.
Menurutnya, neraca perdagangan Agustus 2020 menjadi penopang peningkatan neraca kumulatif periode Januari-Agustus 2020 yang mencapai USD11,1 miliar.
Nilai neraca perdagangan kumulatif delapan bulan tersebut hampir menyamai nilai keseluruhan pada 2017, yaitu sebesar USD11,8 miliar.
"Hal tersebut mengindikasikan kinerja perdagangan Indonesia masih dalam jalur yang benar dalam mendukung perbaikan kinerja ekonomi nasional di tengah ketidakpastian perekonomian global akibat pandemi covid-19," paparnya.
Agus menambahkan nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2020 yaitu tercatat sebesar USD13,1 miliar atau mengalami penurunan 4,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MoM).
Penurunan ini terutama terjadi pada ekspor nonmigas, yaitu sebesar 4,4 persen atau senilai USD 0,6 miliar. Penurunan ekspor nonmigas pada Agustus 2020 dipicu oleh menurunnya ekspor beberapa komoditas utama Indonesia, seperti lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, logam mulia, serta perhiasan/permata.
Penurunan bahan bakar mineral disebabkan adanya penurunan harga batu bara. Sedangkan penurunan produk lemak dan minyak hewan/nabati dikarenakan adanya penurunan permintaan dari Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor produk minyak sawit mentah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id