Deputy Chairman for R&D and Regulations Indonesian Sawmill and Woodworking Association Jimmy Chandra menjelaskan Kehadiran pameran skala besar sangat penting, khususnya untuk sektor hardware.
Baca juga: Meski Banyak yang Beli, Ekspor Industri Furnitur Banyak Tantangannya |
“Ini menjadi momentum bagi kita untuk belajar dan memperbarui teknologi. Kalau kita tidak meningkatkan eksistensi, atau tepatnya, eksistensi industri homeware kita, maka kita akan semakin tertinggal dan sulit bersaing,” jelas dia dikutip Rabu, 18 Juni 2025.
Satu-satunya cara untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan kualitas adalah dengan berinvestasi pada mesin baru, teknologi baru.
“Regenerasi mesin ini sudah menjadi keharusan. Tanpa itu, jangan berharap industri kita bisa maju,” tegas dia.
Dia mengatakan industri kayu di Tiongkok sudah memakai robot. Sementara di Kalimantan, pelaku industri kayu masih pakai mesin yang sama seperti beberapa dekade lalu.
“Dulu ada program diskon 20–30 persen untuk pembelian mesin, saya tidak tahu apakah masih berlaku sekarang. Tpi itu bisa jadi awal yang baik untuk dorongan pemerintah agar industri ini bisa bangkit,” tegas dia.
Menurutnya, gabungan tiga pameran internasional berskala besar interzum jakarta (Trade Fair for Furniture Production and Interior Design), IHFI (International Hardware Fair Indonesia) dan IFMAC (International Furniture Manufacturing Components Exhibition) & WOODMAC (International Woodworking Machinery Exhibition) memiliki peran penting dalam memajukan industri.
Namun ia juga berharap agar kedepannya Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah pameran, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pameran-pameran di luar negeri. Ia mencontohkan Tiongkok yang mendapatkan subsidi pemerintah hingga 100 persen untuk mengikuti pameran internasional.
Ia berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan dukungan serupa agar pelaku industri nasional dapat tampil di panggung global. Ia menekankan Indonesia tidak seharusnya hanya menunggu pembeli datang, melainkan harus lebih proaktif mempromosikan produk ke dunia internasional.
Terlebih, menurutnya, pesanan dari Eropa mulai menurun dan kondisi di Jepang pun semakin menantang. Namun demikian, ia melihat masih ada peluang di negara-negara lain seperti Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan yang layak untuk dijajaki.
Adaptasi manufaktur terbaru
Interzum jakarta, IHFI, dan IFMAC & WOODMAC melakukan sinergi lintas sektor yang saling terhubung, mulai dari furnitur, woodworking, hingga perangkat keras. Dengan mengusung format terintegrasi yang efisien, acara ini memberikan kemudahan bagi para pelaku industri untuk mengakses seluruh rantai nilai produksi hanya dalam satu kunjungan, mencakup bahan baku, komponen, fitting, alat dan mesin produksi canggih, serta teknologi interior.IFMAC & WOODMAC menghadirkan solusi produksi terkini dan teknologi manufaktur dari pelaku industri global maupun lokal. IFMAC menampilkan berbagai komponen dan material furniture, sementara WOODMAC menghadirkan mesin serta teknologi pengolahan kayu terbaru.
Kolaborasi keduanya membentuk platform bisnis strategis bagi para pelaku industri yang ingin meningkatkan efisiensi, presisi, dan daya saing produksi, sekaligus mendukung transformasi sektor manufaktur menuju digitalisasi dan otomatisasi.
Seluruh rangkaian acara ini mendapat dukungan dari asosiasi industri terkemuka, seperti ISWA (Asosiasi Sawmill dan Woodworking Indonesia), ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia), dan HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia).
Director PT Amara Pameran Internasional, Etty Anggraeini, menyampaikan, tujuan utama dari menggabungkan tiga pameran besar ini untuk membentuk sebuah ekosistem industri yang saling terhubung dan saling menguatkan.
“Dengan mempertemukan pelaku dari hulu hingga hilir, mulai dari penyedia bahan baku, teknologi, komponen, hingga solusi desain dan interior, pameran ini membuka ruang kolaborasi lintas sektor yang mendorong pertumbuhan bersama. Di tengah dinamika perubahan industri global, platform ini menjadi landasan strategis untuk mendorong inovasi dan membangun koneksi bisnis yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di industri woodworking dan furnitur.” tegas dia.
Project Director WAKENI Cloudinia J. Dieter mengatakan IFMAC & WOODMAC telah menjadi tolok ukur industri selama bertahun-tahun, dan kini semakin kuat dengan kehadiran interzum jakarta dan IHFI.
“Kami berharap, tahun ini akan menjadi titik balik penting untuk memperkuat jejaring manufaktur dan menampilkan teknologi kelas dunia dari Jakarta ke Asia Tenggara dan dunia.” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id