Sejak 2015, Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) telah melakukan investasi dan bisnis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara. Hingga 2020, UOI telah melakukan investasi sebesar Rp2,5 triliun atau sekitar USD200 juta di sana.
"Keberadaan investasi UOI di KEK Sei Mangkei memiliki dampak berganda untuk perekonomian warga di sekitar. Bahkan perluasan investasi telah menyerap tenaga kerja langsung hingga lebih dari 600 orang, serta lebih dari 3.000 orang tenaga kerja tidak langsung," ungkap Alan Jope dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 15 November 2022.
Pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga menyinggung permasalahan terkait ekspor minyak kelapa sawit ke Eropa. Adapun minyak kelapa sawit merupakan komoditas utama yang mendukung perekonomian Indonesia.
"Diskriminasi yang dilakukan sangat merugikan Indonesia dalam hal ini. Pemerintah Indonesia berupaya keras menanggulangi diskriminasi tersebut," ujar Airlangga.
Baca juga: Kemenperin: Industri Mamin Tumbuh 3,57% di Kuartal III-2022 |
Menanggapi kekhawatiran Airlangga tersebut, Alan menyampaikan memang pada saat ini minyak kelapa sawit diasosiasikan sebagai sesuatu yang tidak baik di kawasan Eropa. Namun, banyak sekali industri di Eropa yang justru memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak nabati lainnya.
Terkait persoalan minyak sawit Indonesia terus menjadi target kampanye negatif oleh berbagai kalangan, Unilever diharapkan dapat memainkan perannya dengan membantu kampanye positif minyak sawit Indonesia di Eropa.
Pada akhir pertemuan, kedua pihak menyepakati untuk tetap mendukung investasi Unilever di Indonesia, termasuk dalam memastikan pasokan energi dan insentif fiskal dan sebagainya, khususnya di KEK Sei Mangkei.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News