Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Dokumentasi Kementerian ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Dokumentasi Kementerian ESDM

Menteri ESDM: Belum Ada Rencana Pengalihan Pelanggan Listrik 450 VA ke 900 VA

Annisa ayu artanti • 16 September 2022 18:39
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pemerintah belum berencana mengalihkan pelanggan listrik 450 Volt Ampere (VA) ke daya 900 VA.
 
Dia bilang, saat ini pemerintah tengah fokus melakukan berbagai upaya perbaikan ketepatan sasaran subsidi listrik 450 VA. Pembaharuan data akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat secara nasional.
 
"Kalau penataan tepat sasaran, kami sedang proses mengarah itu supaya yang betul-betul menerima dan membutuhkan dapat manfaatnya," kata Arifin dalam siaran pers, Jumat, 16 September 2022.
 
Baca juga: Warga Keluhkan Wacana Penghapusan Listrik 450 VA 

Adanya pandemi covid-19 dan perubahan kondisi sosial, menurut Arifin, telah mengubah data subsidi listrik 450 VA.

"Kita sudah petakan, tapi kita sudah update lagi. Karena dengan kejadian pandemi covid-19, kondisi sekarang ini, kan pasti berubah. Harus ada yang kita update," jelasnya.
 
Kementerian ESDM telah memetakan data pembaruan subsidi listrik dengan tetap mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
 
Selanjutnya, data tersebut akan diverifikasi ulang di lapangan. Upaya ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
Sementara itu, terkait wacana pengalihan pelanggan rumah tangga 450 VA menjadi 900 VA, Arifin menilai wacana tersebut dinilai kurang tepat diimplementasikan saat ini lantaran peningkatan ke daya listrik 900 VA berpotensi meningkatkan penggunaan listrik yang selaras dengan peningkatan biaya.
 
"Kalau daya listrik naik pasti akan ada dampaknya. Otomatis pembayarannya yang mengikuti 900 VA. Nah itu kan enggak jelas, apalagi dikemukakan pada saat-saat seperti ini. Jadi sensitif," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan