Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. FOTO: Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. FOTO: Kementerian ESDM

Jos! Blok Cepu Sumbang 30% Produksi Minyak RI di 2020

Suci Sedya Utami • 23 April 2021 08:52
Jakarta: Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan produksi minyak Blok Cepu di 2020 mencapai 210 ribu barel per hari (mbopd). Dengan besaran tersebut menyumbang 30 persen produksi minyak nasional di tahun lalu.
 
Arifin mengatakan dengan produksi sebesar itu maka Blok Cepu menempatkan diri menjadi produsen minyak nasional terbesar di Indonesia. Blok Cepu akan menyumbangkan pendapatan kepada negara sekitar USD45 miliar di harga minyak sekitar USD70 per barrel selama jangka waktu kontrak kerja sama.
 
"Capaian produksi minyak Lapangan Banyu Urip merupakan prestasi yang membanggakan yang bisa meningkatkan kapasitas produksi hingga 20 persen dengan fasilitas yang ada dan bisa dilakukan dengan aman," ujar Arifin, saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu dan Gas Processing Facility (GPF) Jambaran Tiung Biru, Kamis, 22 April 2021.

Produksi awal lapangan Banyu Urip Blok Cepu dimulai pada Desember 2008 melalui fasilitas produksi awal yang mulai berproduksi dengan kapasitas 20 BPD pada Agustus 2009. Melalui inovasi dan keunggulan dari manajemen proyek, produksi meningkat menjadi lebih dari 80 mbopd pada saat dimulainya startup di 2015.
 
Pada produksi puncaknya, Banyu Urip memproduksi sebanyak 165 ribu BPD dan terus berkembang hingga mencapai 235 ribu BPD dengan tetap mempertahankan operasi yang aman dan andal sehingga menempatkannya menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia.
 
Biaya pengembangan Blok Cepu terbilang murah yaitu USD4,5 per barel, jika dibandingkan rata-rata industri sebesar USD15 per barel. Biaya produksi di sekitar USD2,9 per barrel pada 2019 dan sekitar USD1,9 per barrel pada 2020, termasuk salah satu biaya terendah di Indonesia.
 
Fasilitas lapangan Banyu Urip saat ini meliputi tiga wellpad dengan 29 sumur produksi dan 16 sumur injeksi dan satu sumur produksi di lapangan Kedung Keris terhubung ke wellpad.
 
Lapangan Minyak Banyu Urip merupakan pengembangan pertama di dalam wilayah kerja Blok Cepu dan mencakup pengembangan lapangan minyak Banyu Urip, dengan penemuan cadangan minyak mentah yang diperkirakan sebanyak 450 juta barel dan saat ini Estimated Ultimate Recovery (EUR) Banyu Urip sudah melebihi dua kali lipat dari rencana pengembangan (plan of development/POD) original 450 ribu barel menjadi 940 ribu barel.
 
Dalam kesempatan itu, Arifin menjelaskan keterlambatan target penyelesaian Proyek Gas Processing Facility (GPF) Jambaran Tiung Biru (JTB) akibat adanya pandemi covid-19.
 
"Karena covid, proyek JTB ada keterlambatan dan kita sudah minta kepada pihak manajemen untuk bisa mengejar kembali keterlambatan yang ada sehingga dapat menghasilkan gas pada akhir tahun," pungkas Arifin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan