Pembagian kartu tani dibagikan langsung oleh petugas dari Bank Mandiri. Para petani mengambilnya di Balai Desa Pangadegan.
Ketua Kelompok Tani Sauyunan, Dusun Cipaku, Desa Pangadegan, Didi mengatakan, untuk mendapatkan kartu tani, para petani sebelumnya mengajukan permohoanan terlebih dahulu yang dilengkapi dengan fotokopi KTP, fotokopi KK, dan juga luas areal tanam.
“Jadi sebelumnya petani mengajukan permohonan terlebih dahulu. Alhamdulilah, setelah diproses sekarang bisa keterima,” ujar Didi, dikutip keterangan tertulis, Senin, 3 Mei 2021.
Dijelaskan Didi, keberadaan kartu tani ini sangatlah penting dalam upaya mendapatkan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan areal pertanaman padinya.
“Kalau tidak pakai kartu tani, beli pupuk pakai harga umum. Sedangkan dengan kartu tani bisa harga subdisi. Ini tentunya sangat membantu para petani,” ujar Didi.
Setalah mendapatkan kartu tani, Didi berharap bisa langsung menggunakannya untuk membeli pupuk bersubsidi. Saat ini, petani yang tergabung dalam kelompoknya sudah mulai lagi melakukan pengolahan sawah di musim tanam kedua 2021.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penerapan program Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik (e-RDKK) dan kartu tani diyakini dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
“Dengan adanya kartu tani, aman, karena petani langsung dapat jenis barangnya (pupuk). Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan waktu, juga masuk,” kata Syahrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News