Program PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit yang memiliki rata-rata tiga hingga empat ton per hektare dan umur tanaman di atas 25 tahun.
"Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP), akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Jumat, 4 Maret 2022.
Program PSR ditargetkan sepanjang 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare dengan dukungan pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp30 juta per hektare untuk maksimal lahan seluas empat hektare per pekebun.
"Untuk modal kerjanya seperti beli pupuk dan sebagainya bisa dilanjutkan dengan menggunakan Kredit Usaha Rakyat, yang diberikan grace period selama lima tahun dan besar bunga nya hanya tiga persen karena sisa tiga persennya di subsidi oleh Pemerintah," jelas Airlangga.
Pada tahap pengajuan PSR 2022 di Kabupaten Muara Enim, ditargetkan usulan lahan seluas 1.399 hektare lahan petani yang tergabung dalam 11 Koperasi atau Gapoktan. Sejak 2017-2022, pelaksanaan Program PSR di Kabupaten Muara Enim telah mencapai luas 4.716 hektare yang tersebar di 15 desa dan empat kecamatan pada lahan milik 17 Koperasi dan Gapoktan.
Kegiatan penanaman perdana PSR di Kabupaten Muara Enim ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara Kemenko Perekonomian, Bank Negara Indonesia (BNI), BPDPKS, dan NU. Kegiatan Penanaman Perdana PSR ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung pada lahan kebun kelapa sawit milik Koperasi Serasa Mulya, Koperasi Maju Bersama, dan Gapoktan Sepakat dengan total luas lahan 328,5 hektare.
"Tentunya kerja sama berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Perbankan, Koperasi, Gapoktan, agar target 180 ribu hektare bisa dilakukan tahun ini sehingga petani berjaya, sejahtera, dan Indonesia bisa bangkit pasca pandemi covid ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News