"Harga komoditas memang masih di atas ya. Seperti kita lihat dari inflasi saja misalnya, inflasi pada Mei 2022 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) memang angkanya cukup besar," kata Rizal, Selasa, 7 Juni 2022.
Rizal menyampaikan, meskipun pada Mei 2022 angka inflasi atau indeks harga konsumen masih relatif lebih kecil yakni 0,40 persen, dibanding April yakni 0,95 persen. Hal itu menunjukkan bahwa untuk komoditas tertentu masih tinggi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Inflasinya ini menunjukkan masih terjadi inflasi meskipun angkanya turun. Artinya dari inflasi inti, volatile food, maupun administered prices-nya itu terjadi penurunan," ujar Rizal.
Secara tahunan, inflasi IHK Mei 2022 tercatat 3,55 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,47 persen (yoy). Oleh karena itu, harga barang dan jasa masih cukup tinggi (yoy).
Hal ini tercermin dari kenaikan beberapa harga komoditas pangan, di antaranya telur ayam, daging sapi, dan cabai merah, serta beberapa jenis beras.
"Artinya, harga barang dan jasa masih di atas besaran angka yang ditargetkan. Tahun ini inflasi ditargetkan tiga persen," tambahnya.
Menurut Rizal, terdapat beberapa skenario yang dapat dilakukan, misalnya pemerintah perlu mengidentifikasi penyebab turunnya inflasi inti di samping terjadinya naiknya inflasi kebutuhan pangan.
"Untuk itu, permintaan masyarakat perlu dijaga dengan harga yang tidak volatile," jelas Rizal.