Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan dari 11 kelompok pengeluaran, transportasi menjadi kelompok yang paling tinggi inflasinya. Berdasarkan catatan BPS, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan andil inflasi sebanyak 0,04 persen.
"Ini disebabkan karena adanya kenaikan tarif angkutan udara dimana ini memberikan andil sebesar 0,03 persen," ucap Margo dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 1 November 2021.
Sementara untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Oktober 2021 ini terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan andil sebanyak 0,03 persen. Komoditas yang memberikan andil terhadap kelompok pengeluaran ini di antaranya adalah cabai merah dan minyak goreng.
"Keduanya memberikan andil sebesar 0,05 persen. Demikian juga daging ayam ras yang memberikan andil (inflasi) sebesar 0,02 persen," urainya.
Berdasarkan komponennya, lanjut Margo, terlihat bahwa komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas dominan yang mendorong inflasi pada komponen ini di antaranya adalah cabai merah, minyak goreng, serta daging ayam ras.
Sementara untuk komponen harga yang diatur pemerintah memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas utamanya adalah karena kenaikan tarif angkutan udara, harga rokok kretek filter, serta bensin.
"Sementara itu untuk komponen inti memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen. Kalau kita perhatikan, ini secara umum karena adanya kenaikan harga-harga pada kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga," pungkas Margo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News