Taliban berkuasa di Afghanistan. Foto: AFP/Wakil Kohsar.
Taliban berkuasa di Afghanistan. Foto: AFP/Wakil Kohsar.

Taliban Berkuasa, Bagaimana Nasib Perdagangan RI-Afghanistan?

Despian Nurhidayat • 30 Agustus 2021 06:51
Kabul: Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa perubahan rezim pemerintahan yang terjadi di Afghanistan tidak akan memengaruhi kinerja perdagangan luar negeri Indonesia secara keseluruhan.
 
Hal itu disebabkan aktivitas perdagangan luar negeri kedua negara masih sangat terbatas. Bagi Indonesia sendiri, Afghanistan memiliki peran yang relatif kecil, baik pada sisi ekspor maupun impor.
 
"Afganistan berada di peringkat 127 negara tujuan ekspor Indonesia dengan nilai ekspor USD21,38 juta pada 2020 dengan kontribusi sebesar 0,013 persen terhadap nilai total ekspor Indonesia yang mencapai USD163,19 miliar," ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag Kasan Muhri kepada Media Indonesia, Minggu, 29 Agustus 2021.

Kasan menambahkan, meskipun kontribusi ekspor pasar Afghanistan relatif kecil bagi Indonesia, namun tren pertumbuhan ekspor cukup positif atau mencapai 2,91 persen dari 2016 sampai 2020. Bahkan di masa pandemi 2020 lalu, ekspor Indonesia ke Afghanistan mampu tumbuh positif 36,87 persen secara tahunan (yoy).
 
"Selain itu, pada 2020 lalu, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD20,89 juta dari aktivitas perdagangan Indonesia dengan Afghanistan," tuturnya.
 
Kasan merinci produk-produk ekspor Indonesia ke pasar Afghanistan cukup beragam, di antaranya produk industri farmasi, sabun dan preparate pembersih, buah-buahan, minyak atsiri, dan produk kaca/barang dari kaca.
 
Sementara itu, hingga pertengahan 2021, ekspor beberapa produk Indonesia ke Afghanistan dikatakan melonjak cukup besar. Nilai ekspor produk industri farmasi tumbuh 365,69 persen dari USD507,7 ribu (Januari-Juni 2020) menjadi USD2,36 Juta (Januari-Juni 2021).
 
"Selain itu ekspor minyak atsiri dan produk kaca juga tumbuh sangat baik masing-masing tumbuh 41,03 persen dengan nilai mencapai USD796,7 ribu dan 95,74 persen yoy dengan nilai USD758,2 ribu," ujar Kasan.
 
Dari sisi impor, Indonesia dari Afghanistan tercatat sebesar USD486,6 ribu pada 2020, atau mengalami peningkatan 138,1 persen yoy. Namun impor Indonesia dari Afghanistan di semester I-2021 mengalami kontraksi cukup besar yakni minus 30,2 persen.
 
Impor Indonesia dari Afghanistan sendiri di antaranya ialah produk kopi, teh, rempah-rempah, biji-bijian berminyak, produk mesin mekanik dan pakain jadi.
 
"Ke depan, dengan perkembangan situasi dan roda pemerintahan yang baru di Afghanistan akan terus kami monitor, karena Kementerian Perdagangan tetap memperhatikan potensi pasar Afghanistan yang terus tumbuh cukup baik agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai pasar potensial produk-produk Indonesia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan