Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. MI/Immanuel Antonius
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. MI/Immanuel Antonius

BCA Siapkan Rp1 Juta per Karyawan untuk Vaksinasi Gotong Royong

Husen Miftahudin • 24 Mei 2021 15:17
Jakarta: Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengaku telah menyiapkan alokasi anggaran sekitar Rp1 juta per karyawan untuk pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong. Biaya tersebut digunakan untuk membayar fasilitas dan jasa tenaga kesehatan, termasuk vaksinator.
 
"Kurang lebih biaya per orang itu sekitar Rp1 juta untuk jasa tenaga kesehatan dan semua fasilitas yang disediakan. Karena kita tidak bisa melakukan sendiri, makanya kita pakai tenaga kesehatan yang profesional," ujar Jahja dalam Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Senin, 24 Mei 2021.
 
Terkait fasilitas pelayanan kesehatan untuk proses vaksinasi Gotong Royong, BCA menggandeng PT Kimia Farma Diagnostika (KFD). "Ini nanti bertahap, tentu kita bayar ke Kimia Farma Diagnostika juga bertahap, jadi sesuai dengan yang dibutuhkan," urainya.

Jahja menekankan bahwa alokasi biaya Rp1 juta per karyawan untuk vaksinasi Gotong Royong tidak termasuk harga vaksin. Ia tidak bisa menyebutkan harga pasti vaksin Sinopharm yang didapat BCA mengingat banyak faktor yang melatarbelakangi dinamisnya harga vaksin tersebut, salah satunya adalah faktor impor vaksin.
 
"Pokoknya semua yang kita suntik itu (biaya yang dialokasikan) Rp1 juta per orang, dan per orang itu dua kali suntik. Alokasi Rp1 juta ini adalah budget yang kita sediakan, bukan harga vaksin, itu dari BCA," tegas Jahja.
 
Adapun vaksinasi diberikan kepada seluruh karyawan, utamanya karyawan yang berinteraksi langsung dengan nasabah dan karyawan yang berada di unit kerja utama dalam memastikan operasional sistem dan pelayanan.
 
"Kita tahu teman-teman kita di BCA terutama yang frontliner seperti kasir dan CSO itu setiap hari harus terus berhadapan dengan nasabah, ini kan artinya kondisi yang memungkinkan terjadinya penularan. Untuk itulah kita memprioritaskan teman-temen (frontliner) kita di BCA, yang nanti secara bertahap tentunya ke seluruh karyawan," paparnya.
 
Selain kepada karyawan, vaksinasi ini juga akan diberikan kepada keluarga yang terdaftar dalam tanggungan karyawan. Namun hal ini tergantung dari ketersediaan vaksin.
 
"Keluarga juga harus dijaga, karena bisa saja keluarganya kena dan itu bisa menularkan ke karyawan. Jadi akan tetap kita perhatikan, bukan hanya karyawannya tapi juga keluarga. Tapi ini tergantung dari ketersediaan vaksin itu sendiri," jelas Jahja.
 
Sementara, target awal vaksinasi karyawan dan keluarganya tercatat sebanyak 60 ribu orang. Namun karena ada kebijakan pemerintah yang mempersilakan karyawan dengan kriteria khusus mendapatkan vaksin program pemerintah, maka pendataan karyawan yang akan mengikuti vaksinasi Gotong Royong masih terus dilakukan.
 
"Kalau BCA sendiri yang sudah karyawan tetapnya ada 25 ribu orang. Sehingga, jumlah (yang mendapat vaksinasi Gotong Royong) ini masih belum bisa dipastikan, makanya ini angkanya masih bergerak terus," pungkas Jahja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan