Setelah sebelumnya mengubah susunan direksi PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Hutama Karya (Persero), hari ini Erick mengubah kursi direktur utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Erick mengganti posisi direktur utama WIKA sebelumnya dijabat oleh Tumiyana menjadi Agung Budi Waskito.
Selain itu, ia juga mengganti posisi Destiawan Soewardjono dari jabatan direktur operasional III dengan Sugeng Rochadi. Destiawan diganti karena telah diangkat sebagai direktur utama Waskita Karya pada Jumat lalu.
Lalu, Erick juga mengganti jabatan Novel Arsyad dari jabatan direktur sumber daya manusia dan pembangunan lantaran Novel telah diangkat menjadi direktur utama PTPP pada Kamis pekan lalu.
Sedangkan di posisi komisaris, Erick mengganti jabatan Imam Santoso sebagai komisaris utama menjadi Jarot Widyoko. Serta memasukan Firdaus Ali, Satya Bhakti Parikesit, Adityawarman dan Harris Arthur Hedar sebagai komisaris dan komisaris independen.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan hari ini pun menyetujui perombakan jajaran direksi tersebut.
"Kemudian pada mata acara ke-9, RUPST menyetujui usulan perubahan pengurusan perseroan," kata keterangan tertulis perseroan yang diperoleh Medcom.id, Senin, 8 Juni 2020.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi perseroan terbaru:
Komisaris Utama: Jarot Widyoko.
Komisaris: Edy Sudarmanto.
Komisaris: Firdaus Ali.
Komisaris: Satya Bhakti Parikesit.
Komisaris Independen: Adityawarman.
Komisaris Independen: Harris Arthur Hedar.
Komisaris Independen: Suryo Hapsoro Tri Utomo.
Direktur Utama: Agung Budi Waskito.
Direktur Keuangan: Ade Wahyu.
Direktur Quality, Health, Safety and Environment: Rudy Hartono.
Direktur Human Capital dan Pengembangan: Mursyid.
Direktur Operasi I: Hananto Aji.
Direktur Operasi II: Harum Akhmad Zuhdi.
Direktur Operasi III: Sugeng Rochadi.
Di sisi lain, selain perombakan kursi direksi dan komisaris, RUPST juga menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp457 miliar atau sebesar Rp50,95 per saham.
Jumlah dividen ini setara dengan 20 persen dari total laba bersih tercatatkan pada tahun buku 2019. Sementara sisanya yakni sekitar 80 persen dari total laba bersih digunakan sebagai cadangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News