Ilustrasi pertanian. Foto : Mi/Ramdani.
Ilustrasi pertanian. Foto : Mi/Ramdani.

Bapanas Perkuat Distribusi Pangan Lewat Penguatan Cold Chain

Antara • 10 Mei 2024 13:40
Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkuat distribusi logistik pangan di seluruh wilayah Indonesia melalui pengembangan sarana prasarana rantai dingin (cold chain), sehingga tetap aman dan kualitasnya tetap terjaga.
 
baca juga:  Biar Stok Penuh, Bulog Diminta Segera Serap Gabah Petani di Sleman

"Aspek perpanjangan shelf life atau kerap disebut masa simpan pangan merupakan faktor penting dalam menunjang distribusi logistik pangan yang menjangkau seluruh daerah. Terkait itu, kami menaruh atensi pada pengembangan sarana prasarana rantai dingin atau cold chain," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, dilansir Antara, Jumat, 10 Mei 2024.
 
Arief menuturkan, dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo tentang pentingnya sarana penyimpanan pendingin (cold chain).
 
"Di luar negeri sudah mulai sejak lama. Kalau kita baru mulai, tidak mengapa. Kita sudah memulai tapi cepat, karena Indonesia ini tidak seperti negara lain, kita ini negara kepulauan," ujar Arief.

Ia menerangkan, salah satu penyebab harga pangan di Indonesia selalu naik turun karena tidak memiliki alat untuk memperpanjang masa simpan (shelf life), hal itu yang belum diketahui.
 
“Itu ada Apel Fuji dari Tiongkok bagian utara, walaupun di sana sedang winter, tapi masih bisa terus kirim. Itu karena mereka bisa mengatur tidak hanya suhunya saja. Ada namanya control atmosfer storage," bebernya.

Salurkan 30 cold chain

Untuk itu, lanjut Arief, sejak 2022 Bapanas dalam mendukung penguatan cadangan pangan dengan telah menyalurkan total 30 sarana prasarana penyimpanan pendingin (cold chain) di 12 provinsi sentra produsen pangan strategis.
 
Dia menyebutkan jenis alatnya antara lain cold storage dengan kapasitas hingga 12 ton, air blast freezer kapasitas hingga tiga ton, heat pump dryer kapasitas 200 kilogram per batch, dan reefer container kapasitas hingga 20 ton.
 
"Tahun ini saya mau selesaikan totalnya sampai 40 alat cold chain. Saya akan pastikan ada di sentra-sentra produksi beberapa kabupaten/kota,” ujar Arief.
 
Menurut Arief, ketahanan pangan yang benar adalah ketahanan pangan yang mendahulukan kemandirian pangan. Cara menjaganya, salah satunya adalah dengan memiliki alat untuk memperpanjang masa simpan (shelf life) dan disimpan tanpa mengurangi kualitas pangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan