"Kami sudah melakukan koordinasi dengan para pelaku usaha, juga melakukan sosialisasi terkait hal ini dan ternyata antusiasme swasta dari berbagai sektor sangat tinggi untuk mengikuti program ini," kata Rosan dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Februari 2021.
Ia menuturkan minat dalam program vaksinasi mandiri tersebut ditunjukkan khususnya oleh perusahaan-perusahaan padat karya dan perusahaan yang berada di zona merah. Adapun perusahaan tersebut bergerak di sektor perbankan, manufaktur, tekstil, dan logistik.
Menurutnya program vaksinasi mandiri lebih efisien dibandingkan mengeluarkan biaya untuk tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja ke jumlah normal sehingga produktivitas ikut membaik.
"Perusahaan-perusahaan mengharapkan agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan sehingga memberikan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Kita juga berharap agar iklim usaha segera pulih dan perekonomian dapat bergerak," terang dia.
Rosan menambahkan aturan mengenai program vaksinasi mandiri tengah disusun pemerintah dengan pelaksanaan teknis vaksinasi ditargetkan selesai pada minggu ketiga bulan ini.
Program vaksinasi mandiri akan dilakukan setelah vaksinasi terhadap sektor prioritas seperti tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik rampung.
Diperkirakan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong dapat dilaksanakan dalam rentang kuartal I hingga memasuki awal kuartal II-2021. Dia pun memperkirakan sedikitnya 20 juta pekerja di sektor formal bisa mengikuti program tersebut.
"Total 40 persen dari angkatan kerja yang jumlahnya 130 juta orang adalah 52 juta orang. Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai," sebutnya.
Adapun program vaksinasi tersebut tidak dibebankan kepada karyawan, melainkan ditanggung oleh masing-masing perusahaan. Jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News