"Saya ingin katakan, BKPM membuat target optimistis itu bukan sim salabim. Tapi selalu disertai analisa, kajian data, dan melihat peta kondisi yang ada," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam video conference di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2020.
Ia menegaskan target realisasi investasi pada tahun ini tidak over confidence. Apalagi pada kuartal III-2020, realisasi investasi sebesar Rp209 triliun, sedangkan secara kumulatif sejak Januari hingga September 2020, realisasi investasinya sebesar Rp611,6 triliun.
Meski begitu, Bahlil menyebut ada satu masalah yang membuat realisasi investasi tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi lantaran rasio ICOR Indonesia yang cukup tinggi. Hal ini kemudian mengakibatkan efisiensi biaya ekonomi menjadi rendah.
"Setelah kita membedah ke dalam ICOR kita tinggi, ICOR kita 6,8, biaya ekonominya tinggi. Inilah sesuatu yang harus dilakukan ke depan agar bisa berjalan antara realisasi investasi dengan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah sektor yang sejak Januari hingga September 2020 menjadi penyumbang investasi, diantaranya adalah transportasi, pergudangan dan telekomunikasi sebesar Rp108,4 triliun atau 17,7 persen dari total investasi yang masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News