"Saya sekadar informasikan memang untuk target awal usia 18-59 tahun coba divaksinasi," kata Erick dalam webinar, Selasa, 24 November 2020.
Erick menjelaskan alasan pemerintah mengutamakan usia tersebut lantaran uji klinis yang dilakukan untuk vaksin Sinovac diimplementasikan terhadap masyarakat berusia 18-59 tahun.
"Kenapa Kemenkes (Kementerian Kesehatan) menetapkan usia 18-59 (tahun), karena memang uji coba yang di Bandung, saat ini masih 18-59 tahun, khususnya untuk vaksin Sinovac," jelasnya.
Ia menegaskan vaksinasi ke depan akan menjangkau semua umur dan menggunakan lebih banyak vaksin yang berasal dari berbagai negara. Saat ini, pemerintah baru mengeluarkan dua tipe vaksin yakni, vaksin bantuan pemerintah dan vaksin mandiri.
Vaksin bantuan pemerintah nantinya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan masyarakat yang masuk dalam data BPJS Kesehatan PBI. Sementara vaksin mandiri ditujukan untuk masyarakat diluar vaksin bantuan pemerintah. Masyarakat tersebut diharapkan bisa membayar sendiri untuk program vaksinasi.
"Tapi nanti Kemenkes tentu menentukan tidak hanya untuk satu macam vaksin. Maksudnya tidak Dinovac saja. Bisa saja ada tambahan untuk satu atau dua vaksin lagi, jumlahnya jadi tiga. tentu, ketika kita bicara merknya beda, x atau y diluar Sinovac, tentu nanti usia rentangnya bisa saja di atas 59, atau bahkan Sinovac sendiri dengan pengembangan uji klinis macam-macam bisa di atas 59, tapi tentu hari ini 18-59 (tahun)," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id