Ilustrasi bioskop dibuka kembali saat pandemi - - Foto: dok AFP
Ilustrasi bioskop dibuka kembali saat pandemi - - Foto: dok AFP

Ongkos Operasional Lebih Mahal, Buka Bioskop Tak Mendulang Untung

Ilham wibowo • 22 Oktober 2020 10:46
Jakarta: Pembukaan kembali fasilitas hiburan berupa bioskop saat pandemi tidak akan membawa untung bagi pelaku usaha. Sebab, kapasitas penonton yang diwajibkan hanya 25 persen tak akan menutup biaya operasional bioskop.
 
Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan bioskop akan untung jika kapasitas penonton ditingkatkan menjadi 50 persen atau separuh dari jumlah tempat duduk. Bahkan, batasan jumlah okupansi pengunjung ini juga memengaruhi ketertarikan produsen film.
 
"Produsen film saja enggan memasukan film ke bioskop kalau 25 persen. Artinya tidak ada nilai ekonomis, lebih besar meruginya daripada kita tidak buka," kata Djonny kepada Medcom.id, Kamis, 22 Oktober 2020.

Karena itu, satu dari tiga jaringan terbesar bioskop di Indonesia memutuskan untuk menunda pembukaan fasilitas dengan alasan terbatasnya jumlah film yang akan ditayangkan. Sementara, dua jaringan bioskop lainnya kembali memulai kegiatan usaha per 21 Oktober 2020 lantaran punya stok film sendiri.
 
"Grup-grup yang besar yang ada di Jakarta putusannya ada perbedaan dan itu hal yang lumrah," ujar dia.

 
Djonny menambahkan pihaknya akan kembali melakukan audiensi agar Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan keringanan agar jumlah penonton bioskop meningkat menjadi 50 persen. Ia berharap izin itu bisa diperoleh pada saat berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pekan depan.
 
"Kami tunggu saja, kami patuh saja apa yang dilakukan pemerintah," pungkas dia.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan