Jakarta: Pemerintah akan memprioritaskan calon pengantin sebagai penerima program Kartu Prakerja di 2021. Rencana ini diperlukan untuk mencegah munculnya keluarga miskin baru.
Sesmenko PMK Y.B Satya Sananugraha mengatakan langkah tersebut sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Kartu prakerja akan menjadi bantuan dari pemerintah untuk calon pengantin yang ingin menikah.
"Harapannya setelah menikah mereka akan mempunyai kehidupan ekonomi yang baik sehingga tidak lahir keluarga miskin baru," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Usulan Kartu Prakerja Bagi Calon Keluarga Baru, dilansir dari laman resmi Kemenko PMK, Kamis, 4 Maret 2021.
Berdasarkan data, jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang atau 9,78 persen, meningkat 0,56 persen dari September 2019. Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 138,22 juta orang dengan jumlah pengangguran 9,77 juta orang atau 7,07 persen.
Sani menambahkan program ini dapat diawali dengan mencari daerah yang akan dijadikan pilot project. Misalnya, daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi atau angka pengangguran yang tinggi akibat pandemi covid-19 dan belum tersentuh bantuan pemerintah.
Di samping itu, ia menyebut perlu dilakukan integrasi dan sinkronisasi data calon pengantin yang tergolong miskin yang ada di Kementerian Sosial, Kementerian Agama, maupun Data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
"Bila diperlukan misalnya Perpres, Permen, atau surat edaran bersama sebagai aspek legal maka ini harus disiapkan agar yang menjadi amanat dari Pak Menko terkait Kartu Prakerja bagi calon pengantin bisa segera diimplementasikan," ungkapnya.
Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri mengatakan kebijakan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi agar kemudian calon pengantin perempuan yang akan menjadi ibu tidak melahirkan generasi stunting di masa depan.
"Kita harus meyakini kalau kondisi ekonomi sudah baik, anak usia dini mendapatkan nutrisi yang baik, mereka akan tumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Maka itu, penting juga bagi kita untuk membekali calon pengantin dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, selain pemahaman agama dan pelatihan ekonomi melalui bimbingan pranikah," tutur Femmy.
Ia menginstruksikan kepada kementerian/lembaga terkait agar dapat menyiapkan hal-hal yang diperlukan. Termasuk, mendorong terbitnya berbagai peraturan yang akan dijadikan sebagai payung hukum serta prosedur teknis mulai dari pendaftaran kartu prakerja bagi calon pengantin baik melalui daring maupun luring.
"Lalu apakah akan ada jalur khusus bagi calon pengantin untuk menerima kartu prakerja, ini yang harus terus kita persiapkan bersama. Datanya harus valid dan tentunya ini perlu kerja keras dari kita semua agar ini bisa segera terimplementasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News