Dalam kompetisi tersebut, tim mahasiswa FEB UGM menggunakan produk asuransi pertanian dari Jasindo sebagai studi kasus dalam presentasinya.
Kompetisi yang diikuti oleh lebih dari 100 tim dari berbagai universitas ternama dunia ini menantang para peserta untuk mengembangkan solusi bisnis inovatif yang dapat diaplikasikan dalam industri keuangan global.
Dalam presentasi mereka, tim FEB UGM menyoroti peran asuransi pertanian dalam melindungi sektor pertanian Indonesia dari risiko yang tidak terduga, seperti gagal panen akibat bencana alam.
Produk milik Jasindo ini dinilai akan lebih dapat menjawab tantangan ketahanan pangan nasional dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para petani apabila memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan menerapkan Integrated Scoring System untuk mengidentifikasi potensi moral hazard yang mungkin dilakukan oleh para petani.
"Kami sangat bangga produk asuransi pertanian dari Asuransi Jasindo dapat menjadi inspirasi dan studi kasus dalam ajang internasional sebesar NTU GAIP," ungkap Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 20 Agustus 2024.
Baca juga: Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Bisa Bikin RI Wujudkan Ketahanan Pangan |
Pacu motivasi telurkan inovasi produk asuransi
Brellian mengaku, prestasi ini akan semakin memotivasi kami untuk terus berinovasi dalam mengembangkan produk asuransi yang dapat memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat, terutama di sektor-sektor strategis seperti pertanian.
"Selamat kepada tim FEB UGM atas pencapaian yang luar biasa ini," ucap Brellian menekankan kembali.
Keberhasilan tim FEB UGM tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional tetapi juga membuktikan bahwa solusi asuransi yang dikembangkan oleh perusahaan dalam negeri memiliki potensi besar untuk diaplikasikan di berbagai negara dan memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian global.
"Kami juga ingin bertemu secara langsung dengan tim dari FEB UGM untuk berdiskusi lebih lanjut dalam mengembangkan produk asuransi pertanian," tutup Brellian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News