Sekretaris kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. FOTO: ANTARA/HO-Kemenko Perekonomia
Sekretaris kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. FOTO: ANTARA/HO-Kemenko Perekonomia

Indonesia Cari Solusi Krisis Biaya Hidup Lewat Forum GCRG

Antara • 25 Juni 2022 23:59
Jakarta: Pemerintah Indonesia aktif mencari solusi untuk krisis biaya hidup atau cost of living yang tengah dihadapi dunia, dengan diperparah oleh konflik Rusia-Ukraina. Langkah itu dilakukan lewat pertemuan Steering Committee Global Crisis Response Group (GCRG).
 
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia Susiwijono Moegiarso selaku Sherpa Global Crisis Response Group (GCRG) on Food, Energy and Finance bersama dengan Steering Committee Forum GCRG telah mengadakan pertemuan Steering Committee Meeting yang keempat secara virtual.
 
Pertemuan dipimpin oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina J Mohammed yang juga sekaligus memimpin Steering Committee GCRG dan turut dihadiri oleh GCRG Task Team, serta Pimpinan dari 32 UN Agencies sebagai GCRG Steering Committee Members.

Pada pertemuan tersebut Steering Committee membahas implementasi dari Rekomendasi dari Brief No 2 GCRG di antaranya upaya untuk stabilisasi pasar global, mengatasi ketidakpastian harga komoditas, serta upaya menanggulangi krisis cost of living.
 
"Saat ini krisis global masih mendominasi berita utama di seluruh dunia, yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina," ujar Deputi Sekjen PBB Amina, dilansir dari Antara, Sabtu, 25 Juni 2022.
 
Ia menggarisbawahi bahwa sulit untuk menemukan solusi efektif khususnya pada krisis pangan dunia, tanpa paket kebijakan yang terintegrasi. GCRG menyoroti pentingnya untuk membantu negara-negara yang terdampak untuk meningkatkan likuiditas dan ruang fiskal. Hal itu guna mengamankan neraca pembayaran dan membantu membangun program perlindungan sosial.
 
"Rekomendasi yang kami sampaikan untuk meningkatkan ruang fiskal dan memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat, antara lain mendorong Lembaga Keuangan Internasional untuk memberikan pembiayaan, dan memperluas cakupan negara penerima pembiayaan," tegas Executive Secretary UN Economic Commission for Africa, mewakili UNCTAD Vera Songwe.

Mengantisipasi krisis pangan

Selanjutnya, Penasihat Pembangunan Berkelanjutan PBB David Nabarro mengusulkan tindakan yang perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan, yaitu meningkatkan ketersediaan bahan pangan dan pupuk, mengintervensi upaya penurunan harga, dan mengintegrasikan kembali pasokan pangan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina ke pasar dunia.
????
Selain juga mencabut aksi pembatasan ekspor, melarang upaya penimbunan pasokan, meningkatkan akses petani ke benih, pupuk, dan input lainnya sekaligus mempertahankan transformasi sistem pangan yang sejalan dengan tujuan SDGs.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan