Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier. Foto: Biro Humas Kemenperin.
Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier. Foto: Biro Humas Kemenperin.

Kemenperin Dukung Pengembangan Kendaraan Euro 4 Pangkas Emisi GRK

Husen Miftahudin • 07 Juni 2022 14:55
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerapkan standar emisi Euro 4 guna mendukung penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang ditargetkan sebesar 29 persen secara mandiri, atau 41 persen jika mendapat dorongan internasional pada 2030.
 
"Penerapan ini dilakukan pemerintah sebagai bentuk kesiapan industri otomotif untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kontribusi pada pengurangan emisi serta lebih ramah lingkungan," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam siaran persnya, Selasa, 7 Juni 2022.
 
Taufiek menyampaikan, semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang dapat berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.
 
"Guna mendukung tujuan tersebut, misalnya dari sisi penyediaan bahan bakar, pemerintah telah mengimplementasikan standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis solar 51 dengan kandungan sulfur 50 ppm (setara euro 4) dengan nama dagang Pertamina Dex," paparnya.
 
Kemenperin optimistis, peralihan Euro 2 menjadi Euro 4 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan berbagai keuntungan, diantaranya dapat menurunkan beban emisi dan polusi udara, meningkatkan performa kendaraan menjadi lebih baik dengan meningkatnya kualitas mesin dan bahan bakar, serta meningkatkan peluang ekspor bagi industri otomotif nasional.
 
Adapun industri otomotif merupakan kontributor utama terhadap PDB industri alat angkutan. Pada kuartal I-2022, kinerja industri alat angkutan mengalami pertumbuhan paling tinggi, dengan capaian sebesar 14,2 persen (yoy).
 
Saat ini, potensi industri otomotif Indonesia didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun. Mereka telah memberikan sumbangsih besar terhadap devisa, antara lain dengan total nilai investasi yang mencapai Rp71,35 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun.
 
"Selain itu, multiplier effect dari aktivitas industri otomotif, yaitu telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut," terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan