Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Biro Humas Kemenperin.
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Biro Humas Kemenperin.

Masih Dilirik Investor Dunia, Menperin: Indonesia Bikin Bisnis Makin Cuan!

Husen Miftahudin • 15 Februari 2024 11:55
Jakarta: Indonesia masih menjadi negara tujuan utama bagi para investor skala global untuk perluasan usaha di sektor industri. Adanya peningkatan realisasi investasi karena juga didukung oleh berbagai kebijakan strategis pemerintah yang pro bisnis melalui pemberian kemudahan izin dan fasilitas insentif.
 
"Selama periode 2014-2023, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas cenderung fluktuatif dengan tren peningkatan. Artinya, para investor masih melihat Indonesia sebagai lokasi yang sangat menarik dan menguntungkan untuk bisnisnya," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari Investing.com, Kamis, 15 Februari 2024.
 
Agus mengemukakan, apabila membandingkan kondisi 2014 dengan 2023, terlihat lonjakan tajam pada nilai investasi sektor industri pengolahan nonmigas, yaitu dari Rp186,79 triliun (2014) naik menjadi Rp565,25 triliun (2023).

"Secara kumulatif, realisasi investasi di sektor industri pengolahan nonmigas selama 10 tahun (periode 2014-2023) sebesar Rp3.031,85 triliun," ungkap dia.
 
Meskipun dalam kondisi pandemi covid-19, para investor masih memiliki kepercayaan yang tinggi untuk merealisasikan investasinya di Indonesia. Terbukti, pada 2019 sampai 2023, nilai investasi di sektor industri manufaktur juga mengalami peningkatan yang signifikan.
 
"Investasi di sektor industri pada 2019 sebesar Rp213,44 triliun, naik menjadi Rp259,28 triliun di 2020, naik lagi sebesar Rp307,58 triliun di 2022, dan melonjak hingga Rp457,60 triliun pada 2022," jelas Agus.
 
Dari sisi pertumbuhannya, selama periode 2014-2023, yang mengalami kenaikan secara meroket adalah dari 2021 ke 2023 yang mencapai 48,77 persen. Kemudian disusul pada 2015-2016, yang tumbuh hingga 39,18 persen, dan 2014-2015 melesat sebesar 24,22 persen.
 
Menperin optimistis, peningkatan investasi di sektor industri manufaktur memiliki korelasi dengan kebijakan pemerintah dalam memacu hilirisasi sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan.
 
"Artinya, pemerintah sangat konsisten sekali bahwa realisasi investasi tidak hanya didorong oleh sektor jasa, tetapi juga karena prospek membangun industri hilirnya sehingga dapat memperdalam struktur manufaktur kita agar bisa lebih berdaya saing," tutur dia.
 
Baca juga: Beda dari yang Dulu, Begini Karakteristik Investor Saham Saat Ini
 

Terus genjot hilirisasi industri


Agus juga menekankan, pemerintah bertekad untuk terus mendorong hilirisasi industri yang akan berkontribusi signifikan terhadap pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen.
 
"Seperti yang Bapak Presiden Jokowi sering kali sampaikan, hilirisasi industri menjadi prioritas nomor satu. Sebagai gambaran, saat masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, kontribusi komoditas nikel nilainya sekitar Rp15 triliun dalam setahun. Setelah masuk ke industrialisasi, nilainya melompat tajam menjadi USD20,9 miliar atau setara Rp360 triliun," papar Menperin.
 
Agus menambahkan, peningkatan realisasi investasi di sektor industri memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional, termasuk dalam penambahan jumlah tenaga kerja. Pada periode 2014-2023, capaian jumlah tenaga kerja di sektor industri pengolahan nonmigas cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
 
Pada 2014, jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur sebanyak 15,62 juta orang, dan naik menjadi 19,29 juta orang pada Agustus 2023. Kecuali pada 2020, karena terjadi pandemi covid-19, jumlah tenaga kerja terdampak mengalami penurunan.
 
"Namun, setelah pandemi berakhir, kinerja industri kembali berhasil bangkit dan terus tumbuh setiap tahunnya, sehingga jumlah penyerapan tenaga kerja juga ikut naik," terang Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan