Hal itu ditegaskan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi meskipun dia mengakui produksi beras pada tahun ini menghadapi berbagai tantangan dan berpotensi tidak sesuai harapan.
“Insyaallah cukup, semoga tidak (tambahan impor),” kata Bayu, dilansir Antara, Rabu, 3 April 2024.
Bayu mengatakan hingga awal April 2024, dari kuota impor 3,6 juta ton, sebanyak satu juta ton sudah masuk proses pengadaan yakni 650 ribu ton berada di pelabuhan dan 350 ribu ton sudah kontrak.
“Semua untuk yang 2024 sudah satu juta (ton), bukan dari yang 2023. Pokoknya saat ini saya tidak berniat untuk minta tambahan (impor)," ucap dia.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan Izin Tambahan Impor Beras Lagi |
Bayu menjelaskan upaya untuk memperkuat stok beras tahun ini dari domestik, agar mengurangi ketergantungan impor, yang salah satunya adalah program Mitra Tani.
Skema dalam Mitra Tani yang digunakan adalah Bulog mendampingi kelompok petani untuk memproduksi beras dengan menjamin pembiayaan pupuk, pengendalian hama hingga pemberian kredit ke petani. Kemudian nantinya hasil produksi beras tersebut akan diserap Bulog.
“Intinya program ini adalah Bulog mendampingi untuk bisa kita bersama-sama meningkatkan produktivitas beras dan produktivitas petani kita tingkatkan,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News