CEO & Founder Virtue Diagnostics Group Johnson Zhang mengatakan, pembangunan pabrik di Indonesia ini merupakan strategi global untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produk-produk VIRTUEDX Virtue guna memasuki pasar IVD di negara-negara Asia Tenggara.
Dengan memiliki basis manufaktur produksi di Indonesia, ia mengatakan, Virtue Diagnostics Indonesia dapat memenuhi kebutuhan produk domestik dan global akan produk-produk IVD berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
"Saya dengan senang hati mengumumkan pendirian resmi Virtue Diagnostics Indonesia, produsen IVD terbesar di Asia Tenggara dengan luas 12.200 meter persegi dan luas bangunan 8.900 meter persegi," kata Johnson dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Maret 2024.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kehadiran fasilitas alkes ini akan memberikan manfaat besar bagi industri alkes dalam negeri. Terutama dalam memenuhi satu dari sepuluh alat kesehatan yang paling banyak dibeli pemerintah berdasarkan volumenya.
"Tentunya kami ingin pemenuhanan alkes khususnya dalam bidang reagen ini dari produksi dalam negeri," kata Budi.
Baca juga: LNG Jadi Andalan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Industri |
Berkantor pusat di Singapura, Virtue Grup memiliki R&D centre dan manufacturinge site di Tiongkok, Brasil, dan Indonesia. Saat ini Virtue Diagnostics Indonesia memiliki lebih dari 60 tenaga ahli untuk mendukung riset dan pengembangan serta produksi produk-produk IVD.
Pihaknya memiliki fasilitas manufaktur yang mampu memproduksi lebih dari 1.000 unit instrumen per tahun dan lebih dari 6.000 liter reagen per hari. Kapasitas produksi tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan peningkatan kebutuhan.
"Diharapkan dalam waktu 1-2 tahun ke depan, kapasitas produksi dapat terus ditingkatkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan reagen immunologi, hematologi, dan kimia klinik secara nasional maupun regional," ujar Johnson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News