Pertemuan dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo dan Undersecretary for Industry Development and Trade Policy Group Filipina Ceferino S. Rodolfo.
"Covid-19 membuat ekonomi Indonesia dan Filipina mengalami kontraksi. Oleh sebab itu, pada JWG kali ini, kedua delegasi sepakat memperkuat kolaborasi dan kerja sama, termasuk mencari jalan keluar dari permasalahan dagang yang dihadapi selama ini," tegas Iman melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Agustus 2020.
Iman menjelaskan dalam pertemuan JWG kali ini dibahas enam inisiatif kerja sama dan dialog, yaitu MoU on Investment Promotion Cooperation, MoU on Halal, MoU on Creative Economy Cooperation, MoU on Marine and Fisheries Cooperation, Dialog Industri Tembaga, dan Dialog Industri Tekstil.
Pada pertemuan tersebut juga dibahas berbagai isu dagang yang dihadapi masing-masing negara. Indonesia mengangkat tiga isu, yaitu penggunaan instrumen special safeguard (SSG) terhadap kopi instan Indonesia, rencana investigasi safeguard atas impor kendaraan bermotor, dan isu pendaftaran produk obat pada Food and Drug Administration (FDA) Filipina selama masa pandemi covid-19.
Sementara Filipina, mengangkat isu eksportasi produk pertanian, peternakan, dan minuman olahan ke Indonesia.
"Melalui pembahasan dalam pertemuan ini, diharapkan arus perdagangan kedua negara akan semakin lancar dan ekonomi Indonesia dan Filipina dapat bangkit kembali usai covid-19,” ujar Iman.
Total perdagangan Indonesia dan Filipina pada 2019 mencapai USD7,6 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar USD5,9 miliar. Pada periode Januari-Juni 2020, total perdagangan tercatat USD2,9 miliar dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD2,6 miliar dan impor sebesar USD283 juta, sehingga surplus Indonesia sebesar USD2,3 miliar.
Produk ekspor utama Indonesia ke Filipina pada 2019 adalah batu bara (USD1,5 miliar), mobil (USD1,1 miliar), sepeda motor (USD681 juta), konsentrat dari kopi dan teh (USD455 juta), dan minyak kelapa sawit (USD230 juta).
Produk impor utama Indonesia dari Filipina pada 2019 adalah tembaga dimurnikan (USD86 juta), polimer dari propilena (USD65 juta), bagian dan aksesori kendaraan bermotor (USD63 juta), mesin cetak (USD65 juta), dan ketel uap air (USD45 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News