Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan proyek hulu migas dapat terealisasi dengan cara melaksanakan protokol kesehatan covid-19 dan menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja pada level yang tinggi.
"SKK Migas menerima laporan dari BP Berau Ltd perihal perkembangan jadwal proyek ekspansi Tangguh train-3. Keberhasilan operator menjaga proyek bebas covid-19 adalah berita yang menggembirakan," kata Susana dalam keterangan resmi, Jumat, 11 September 2020.
Peningkatan jumlah pekerja di lapangan dilakukan setelah melalui serangkaian evaluasi. SKK Migas berharap penambahan ini sebagai salah satu upaya untuk dapat mempercepat penyelesaian proyek yang sempat terhambat karena pandemi covid-19.
Di awal pandemi, proyek tangguh harus mengurangi pekerja di lapangan dari 13 ribu orang menjadi sekitar 6.300 orang. Pengurangan hingga 50 persen pekerja pekerja tersebut merupakan rekomendasi medis agar dapat dilakukan skenario jaga jarak di lapangan.
Meningkatnya serapan jumlah pekerja proyek akan berdampak positif bagi perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan tentunya sebagai salah satu bentuk dukungan industri hulu migas untuk dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah wabah covid-19.
Train Tangguh-3 merupakan proyek strategis nasional yang akan menghasilkan minyak sebesar 3.000 barel per hari (bph) dan gas sebesar 700 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Nilai investasi proyek Tangguh train-3 diperkirakan sebesar USD8,9 miliar.
Adapun sampai Juni 2020 realisasi perkembangan proyek Tangguh train-3 untuk onshore sebesar 83,27 persen dari target 84,35 persen (rebaseline plan) dan perkembangan offshore sebesar 98,15 persen dari target 99,39 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id