Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan kapasitas pasokan produksi BBM nasional pada 2026 akan melebihi permintaan di dalam negeri.
Bahkan, Indonesia akan mengalami kelebihan pasokan produksi BBM di dalam negeri. Saat ini Indonesia masih impor BBM sekitar 400 ribu barel per hari (bph)
"Begitu adanya penambahan (kapasitas kilang) diharapkan dari 2026 kita enggak impor BBM, mungkin malah kita akan ekspor BBM," kata Soerjaningsih dalam webinar, Sabtu, 27 Juni 2020.
Ia mengungkapkan pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk membangun enam kilang. Dua kilang merupakan pembangunan baru yakni grass root refinary (GRR), dan empat kilang merupakan revitalisasi atau penambahan kapasitas refinary development master plan (RDMP).
Soerjaningsih mengharapkan mulai 2022 akan ada tambahan produk dari proyek RDMP Balikpapan. Kemudian dari Kilang Bontang serta tambahan dari produksi Kilang Cilacap dan Tuban masing-masing pada 2025 dan 2026.
"Jadi kalau kilang-kilang ini sudah selesai semua, 2026 sebenarnya sudah kelebihan (pasokan BBM)," tutur dia.
Soerjaningsih menambahkan pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar satu juta bph di 2020. Produksi minyak Indonesia saat ini berada pada tingkat produksi 700-an ribu bph.
"Dengan berbagai macam teknologi seperti EOR mudah-mudahan target peningkatan itu bisa dipenuhi, meskipun memang belum bisa memenuhi dari kebutuhan crude oil dari kilang-kilang kita," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News