"Kalau dilihat PTPN Holding ini punya total utang Rp48 triliun," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juni 2020.
Mantan Presiden klub sepak bola asal Italia Inter Milan ini mengatakan untuk menjaga cash flow atau arus kas PTPN, maka pemerintah memberikan dana talangan sebesar Rp4 triliun untuk perusahaan pelat merah tersebut. PTPN menjadi salah satu dari lima perusahaan BUMN yang menerima dana talangan.
Erick mengatakan dana talangan tersebut juga bersifat pinjaman yang harus dikembalikan dengan bunga sebesar satu persen.
Erick mengatakan untuk mengurangi beban berat tersebut, pihaknya pun melakukan upaya efisiensi, salah satunya yakni dengan merombak besar-besaran jajaran direksi di tubuh PTPN I-XIV. Selain holding atau induk yakni PTPN III, Erick hanya menyisakan satu direksi di masing-masing perusahaan.
Selain itu, ke depan Kementerian BUMN juga akan memangkas jumlah komisaris. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan nantinya jumlah komisaris di anak perusahaan holding PTPN akan disisakan menjadi satu hingga dua orang. Sementara jumlah komisaris di holding atau induk tetap.
Demikian juga dengan jumlah direksi di anak usaha hanya menyisakan satu direktur.
"Satu (anak usaha) PTPN hanya punya satu direktur, kecuali holding. Kalau komisaris (nantinya) bisa satu atau dua," kata Arya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id