PLN hadirkan listrik untuk 770 keluarga di pulau terpencil. Foto: dok PLN.
PLN hadirkan listrik untuk 770 keluarga di pulau terpencil. Foto: dok PLN.

Menerjang Ombak Demi Hadirkan Listrik untuk 770 Keluarga di Pulau Terpencil

Suci Sedya Utami • 12 September 2021 16:13
Bombana: Upaya PT PLN (Persreo) untuk menghadirkan listrik di Kepulauan Masolaka Raya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara harus dilaju menggunakan perahu.
 
Debur ombak lautan menemani perjalanan petugas PLN menuju salah satu pulau terpencil di Tanah Air. Perjalanan empat jam menempuh jarak 163 kilometer (km) dari Kota Kendari hingga Pantai Tanjung Tabako harus dilalui.
 
Namun, tidak cukup sampai di situ, perjalanan masih harus dilaju sekitar 25 menit dengan menggunakan kapal kayu. Perjalanan ini menjadi satu dari sekian banyak kisah insan PLN yang berjuang menghadirkan kelistrikan ke daerah-daerah pelosok negeri.

"Meski sulit dan menantang, tapi ini sudah menjadi komitmen kami untuk menghadirkan listrik hingga ke pelosok Tanah Air. Dengan kolaborasi, tentu lokasi-lokasi terpencil bisa menjadi lebih mudah dan capaian 100 persen elektrifikasi bisa segera tercapai," tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid dikutip dari keterangan resmi, Minggu, 12 September 2021.
 
Awaluddin mengisahkan pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bombana untuk menghadirkan listrik ke lima desa di Kepulauan Masaloka Raya. Adapun lima desa tersebut antara lain Desa Masaloka Timur, Desa Masaloka, Desa Masaloka Barat, Desa Batu Lamburi, dan Desa Masaloka Selatan.
 
Semua desa ini berada dalam satu kepulauan yang memiliki luas 2,66 km persegi atau sekitar 0,08 dari luas wilayah Bombana. Wilayahnya berbatasan dengan laut Kendari di sisi utara serta selat Tiworo di sisi timur dan laut Kabaena di sisi Selatan.
 
Perjuangan insan PLN ini tentu saja tidak sia-sia. Berkat dedikasi mereka, kini sebanyak 770 rumah tangga di wilayah itu bisa menikmati listrik PLN yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga. Termasuk mendukung kegiatan mereka yang mengandalkan hidup sebagai nelayan dari laut.
 
"Kami berharap seluruh masyarakat bisa mendaftar sebagai pelanggan dan segera bisa menikmati listrik dari PLN," harap Awaluddin.
 
Pasokan listrik di Kepulauan Masaloka Raya sendiri tersambung dengan kelistrikan Kabupaten Bombana melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2x271 meter sirkuit. Jaringan ini membentang di atas selat Masaloka dan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bombana serta diserahkan operasinya kepada PLN. Skema kolaborasi yang diharapkan juga jadi model kerja sama PLN dengan pemerintah daerah lain untuk mempercepat misi kelistrikan di daerah terpencil.
 
Selain itu, untuk melistriki lima desa tersebut, PLN telah menyelesaikan pembangunan beberapa infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Masaloka Raya, antara lain jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 7,39 kilometer sirkuit (Kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 6,03 Kms, serta empat gardu distribusi dengan total kapasitas 250 kiloVolt ampere (kVA). Untuk membangun infrastruktur tersebut, PLN mengeluarkan biaya investasi yang mencapai Rp3 miliar.
 
Hadirnya listrik di Kepulauan Masaloka Raya kini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menggerakan roda ekonomi masyarakat Kepulauan Masaloka Raya yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai nelayan.
 
Bupati Bombana H. Tafdil menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama dengan PLN. Ia berharap kehadiran listrik akan mendukung usaha warga dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
 
"Semoga dengan hadirnya listrik, masyarakat di Masaloka Raya dapat mengembangkan usahanya sehingga ekonomi dapat meningkat," harap Tafdil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan