"Terhitung 26 Juli 2021, total vaksin covid-19 yang sudah jadi kurang lebih sudah 90,1 juta dosis, 65,8 juta dosis di antaranya sudah memperoleh lot rilis, sedangkan sisanya sebanyak 24,3 juta dosis, masih menunggu lot rilis dari Badan POM," ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto dalam keterangan resmi, Rabu, 28 Juli 2021.
Produksi tersebut merupakan hasil dari pengiriman vaksin yang diterima Bio Farma dalam bentuk bulk. Hingga 22 Juli, jumlah vaksin yang masuk sekitar 151,9 juta dosis yang terdiri dari 123,5 juta dalam bentuk bulk dari Sinovac. Dari jumlah ini diperkirakan akan dapat menghasilkan vaksin covid-19 sekitar 99.5 juta dosis vaksin jadi.
Selain itu, Bio Farma juga kedatangan sebanyak 22,4 juta vaksin lainnya dalam bentuk produk jadi dari AstraZeneca dan Moderna. Bambang mengatakan proses karantina dilakukan baik yang dalam bentuk bulk atau vaksin jadi.
Bahkan untuk bulk vaksin menjalani proses karantina yang lebih panjang dibandingkan dengan vaksin jadi. Dengan demikian, Bio Farma tidak bisa langsung mengirimkan vaksin yang Bio Farma terima kepada Dinas Kesehatan di kabupaten atau kota.
"Sebagai contoh untuk jenis vaksin bulk yang diterima dari Sinovac, Bio Farma harus melakukan karantina seperti uji internal oleh Quality Control (QC) Bio Farma dan perlu mendapatkan izin rilis dari Quality Assurance Bio Farma untuk selanjutnya akan masuk ke proses fill and finish di fasilitas produksi Bio Farma," ujar Bambang.
Setelah selesai proses fill and finish, produk vaksin covid-19 yang sudah jadi pun masih harus melalui proses karantina lagi sambil menunggu lot rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bambang menambahkan, dalam setiap proses fill and finish bulk vaksin covid-19, ada yang harus menjadi catatan yaitu mengenai adanya penyusutan dalam setiap proses pembuatan vaksin covid-19.
"Itulah yang menyebabkan jumlah dosis yang diterima dalam bentuk bulk, jumlahnya tidak akan sama dengan jumlah dosis pada saat menjadi finish product (produk jadi). Biasanya 10-15 persen lebih rendah dari jumlah bulk yang diterima, jadi dari target 140 juta dosis bulk vaksin yang akan diterima," tutur dia.
Adapun total vaksin yang rilis baik covid-19 produksi Bio Farma dan vaksin jadi (AZ dan Moderna) sebanyak 87 juta dosis. Sedangkan untuk vaksin yang sudah terdistribusi secara akumulasi total 77,9 juta dosis, terdiri dari CoronaVac sebanyak tiga juta dosis, AstraZeneca sebanyak 9,2 juta dosis, covid-19 Bio Farma sebanyak 65,7 juta dosis. Proses distribusi dari Bio Farma terus berjalan sesuai dengan alokasi yang diberikan Kementerian Kesehatan menggunakan stok yang sudah mendapatkan lot rilis BPOM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News