Jakarta: Dukungan terhadap pasar tradisional yang terdampak pandemi covid-19 sangat diperlukan misalnya melalui pemanfaatan platform digital. Hal ini akan membantu kebangkitan pasar tradisional yang mengalami penurunan pendapatan karena pembatasan mobilitas masyarakat.
Merujuk data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi), ada sekitar lima juta pedagang pasar dari 12 juta atau setara 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah yang terpaksa tutup akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli semenjak pandemi.
Kondisi tersebut membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan digitalisasi pasar rakyat. Langkah ini penting dilakukan sebagai antisipasi agar pedagang pasar tradisional juga bisa bersaing dengan pedagang yang menjajakan barangnya secara online.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, jumlah pasar tradisional di Indonesia telah mencapai 15.657 unit dengan jumlah pedagang sebanyak 2.818.260.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga pun menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyinergikan pasar offline menjadi online. Langkah awalnya dimulai dari menghimpun data pasar-pasar rakyat.
Kemendag juga akan menggandeng perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, sebagai mitra strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Peningkatan Daya Saing dan Penyediaan Fasilitas Ruang Promosi melalui Digitalisasi Pasar Rakyat dengan Memanfaatkan Aplikasi Tokopedia.
"Melalui kemitraan ini, Tokopedia akan memberikan fasilitas ruang promosi melalui pembukaan akun pasar rakyat di platform Tokopedia. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu para pedagang pasar rakyat dalam meningkatkan penjualannya secara daring," kata Jerry dalam siaran persnya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Saat ini, sejumlah pasar tradisional telah bergabung di Tokopedia. Ada Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Pasar Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit di Kota Bandung, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar, dan Pasar Oro-oro Dowo di Malang.
Sejak punya kanal digital di Tokopedia, Pasar Sabilulungan yang telah menyokong ratusan pedagang setempat mencatatkan peningkatan jumlah pesanan hingga lebih dari dua kali lipat selama kuartal I-2021. Di sisi lain, jumlah pesanan di Pasar Cikurubuk naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Selain Tokopedia, perusahaan Indonesia lain yang juga mendorong digitalisasi pasar tradisional ada Gojek lewat program Go Shop yang membantu para pembeli menjangkau pasar tradisional di Jabodetabek dan Yogyakarta," paparnya.
Sementara tahun lalu, Telkom pun meluncurkan aplikasi Lapak Ibu, aplikasi digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang pasar dan pembeli untuk bertransaksi. Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga membantu para pedagang di pasar tradisional untuk beradaptasi dengan normal baru.
"Adaptasi ini salah satunya melalui transaksi perdagangan secara virtual dengan para pembeli melalui platform daring, yakni Pasar.id," pungkas Jerry.
Merujuk data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi), ada sekitar lima juta pedagang pasar dari 12 juta atau setara 43 persen pedagang pasar tradisional di berbagai daerah yang terpaksa tutup akibat sepinya pasar dan minimnya pembeli semenjak pandemi.
Kondisi tersebut membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan digitalisasi pasar rakyat. Langkah ini penting dilakukan sebagai antisipasi agar pedagang pasar tradisional juga bisa bersaing dengan pedagang yang menjajakan barangnya secara online.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019, jumlah pasar tradisional di Indonesia telah mencapai 15.657 unit dengan jumlah pedagang sebanyak 2.818.260.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga pun menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyinergikan pasar offline menjadi online. Langkah awalnya dimulai dari menghimpun data pasar-pasar rakyat.
Kemendag juga akan menggandeng perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, sebagai mitra strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Peningkatan Daya Saing dan Penyediaan Fasilitas Ruang Promosi melalui Digitalisasi Pasar Rakyat dengan Memanfaatkan Aplikasi Tokopedia.
"Melalui kemitraan ini, Tokopedia akan memberikan fasilitas ruang promosi melalui pembukaan akun pasar rakyat di platform Tokopedia. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu para pedagang pasar rakyat dalam meningkatkan penjualannya secara daring," kata Jerry dalam siaran persnya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Saat ini, sejumlah pasar tradisional telah bergabung di Tokopedia. Ada Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Pasar Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit di Kota Bandung, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar, dan Pasar Oro-oro Dowo di Malang.
Sejak punya kanal digital di Tokopedia, Pasar Sabilulungan yang telah menyokong ratusan pedagang setempat mencatatkan peningkatan jumlah pesanan hingga lebih dari dua kali lipat selama kuartal I-2021. Di sisi lain, jumlah pesanan di Pasar Cikurubuk naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan sebelumnya.
"Selain Tokopedia, perusahaan Indonesia lain yang juga mendorong digitalisasi pasar tradisional ada Gojek lewat program Go Shop yang membantu para pembeli menjangkau pasar tradisional di Jabodetabek dan Yogyakarta," paparnya.
Sementara tahun lalu, Telkom pun meluncurkan aplikasi Lapak Ibu, aplikasi digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang pasar dan pembeli untuk bertransaksi. Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga membantu para pedagang di pasar tradisional untuk beradaptasi dengan normal baru.
"Adaptasi ini salah satunya melalui transaksi perdagangan secara virtual dengan para pembeli melalui platform daring, yakni Pasar.id," pungkas Jerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News