"Sudah bisa dipastikan kita kehilangan 40 persen tenaga kerja formal di sektor pariwisata," kata Hariyadi dalam acara Investor Daily Summit 2021, Kamis, 15 Juli 2021.
Menurutnya, kondisi di sektor pariwisata tidak akan berubah atau pulih sebelum pandemi benar-benar tertangani dengan optimal dan adanya investasi baru yang masuk.
Ia menegaskan setiap kali diberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat akibat lonjakan kasus covid-19, sektor pariwisata selalu terkena imbasnya paling pertama.
Tingkat hunian kamar (occupancy room) di hotel berbagai daerah langsung merosot karena tidak ada pergerakan manusia ke daerah pariwisata.
Selain itu, pengetatan aktivitas masyarakat juga langsung berimbas pada bisnis restoran. Restoran-restoran yang berada di dalam mal tidak beroperasi optimal karena mal menjadi sektor yang selalu kena dampak penutupan.
"Penurunan occupancy hotel dan restoran ini yang akhirnya berdampak pada tenaga kerja," ungkapnya.
Menurutnya, solusi pemulihan sektor pariwisata adalah vaksinasi yang masif agar terbentuk herd immunity nasional.
Namun sayangnya diakuinya juga program vaksinasi yang berlangsung saat ini juga dihadapi dengan sejumlah kendala.
"Di lapangan vaksinasi itu banyak sekali masalahnya. Vaksinnya boleh ada, tapi vaksinatornya jadi masalah tersendiri. Banyak yang terkendala dengan anggaran pemerintah yang lambat, sehingga kami dengan teman-teman dari dunia usaha mengambil inisiatif membantu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News