Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo menjelaskan JIIPE banyak membangun infrastruktur selama tiga tahun terakhir. Misalnya, pelabuhan. Sejauh ini telah dibangun dermaga sepanjang sekitar satu kilometer dengan kedalaman 14 meter.
"Kami juga sudah membangun desalinasi plant dari air payau untuk membuat fresh water untuk para tenant kami," ujar Haryanto.
Pihaknya juga sudah membangun waste water plant dan gas fired power plant untuk memproduksi listrik bagi para tenant. Gas fired power plant merupakan pembangkit listrik termal yang membakar gas alam untuk menghasilkan listrik.
Selain itu, sudah dibangun juga jaringan pipa gas alam untuk para tenant. Terkait mendukung pengoptimalan data, JIIPE sudah membangun jaringan fiber optic.
"Kami akan lebih banyak lagi membangun infrastruktur untuk jangka panjang dan berguna dalam menurunkan biaya produksi para tenant kami," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo III Boy Robyanto mengatakan JIIPE juga memiliki kelebihan yang ditawarkan untuk transportasi.
JIIPE memiliki pelabuhan sendiri yang terintegrasi dengan kawasan industri. Jaraknya dengan Pelabuhan Tanjung Perak tidak terlalu jauh, sekitar 27 kilometer.
JIIPE tersambung dengan jalan tol Krian Legundi Bunder Manyar (KLBM). Jalan tol ini juga bisa menjadi akses menuju ke daerah Jawa lainnya dan Jakarta. Selain itu, jalan tol ini memberi akses menuju jalan arteri menuju Gresik, Surabaya, dan Tuban.
Selain itu, JIIPE pun memiliki akses menuju Bandara Internasional Juanda.
Saat ini pun tengah dipersiapkan pembangunan akses kereta api sepanjang 11 kilometer yang menghubungkan JIIPE dengan Pulau Jawa. Rencananya akan siap digunakan pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News